LEBAK - Nelayan Lebak Selatan Provinsi Banten sejak sepekan terakhir ini panen udang lobster sehingga meraup keuntungan dan dapat mendongkrak pendapatan ekonomi masyarakat pesisir.

"Kita menangkap udang lobster selama tiga hari terakhir ini bisa bawa uang ke rumah 3 juta rupiah, padahal biasanya hanya 300 ribu rupiah," kata Sandi (35) seorang nelayan di Pangkalan Pendaratan Ikan (PPI) Binuangeun Kabupaten Lebak, Sabtu.

Meningkatnya pendapatan ekonomi nelayan itu, karena memasuki musim panen udang lobster di pesisir Perairan Lebak Selatan. Mereka para nelayan di kegelapan malam menyelam ke dasar laut di sekitar Pulau Tinjil untuk menangkap udang lobster.

Di mana populasi udang lobster itu sangat mudah ditangkap setelah dilakukan pemasangan jebakan dengan perangkat jodang yang terbuat dari besi. Dalam perangkap jodang itu diberi umpan agar udang lobster masuk ke dalam perangkap tersebut.

"Kami sejak tiga hari itu dapat menangkap udang lobster sebanyak enam kilogram dengan penghasilan 3 juta rupiah," katanya menjelaskan.

Menurut dia, dari enam kilogram lobster itu dibeli oleh pengepul 1 juta rupiah per Kg untuk lobster mutiara dan lima kilogram lobster pasir 2 juta rupiah.

Saat ini, kata dia, harga lobster pasir di tingkat pengepul 400 ribu rupah per Kg. Panen udang lobster itu bisa ditandai jika musim penghujan populasi lobster melimpah.

"Kami bersemangat dengan musim panen lobster bisa menghasilkan pendapatan hingga 20-30 juta rupiah per bulan," katanya.

Begitu juga Ahmad (50) seorang nelayan PPI Binuangeun Kabupaten Lebak mengatakan dirinya kini fokus mencari udang lobster di sekitar Pulau Tinjil sampai Pulau Penaitan karena populasi di daerah itu melimpah jika musim hujan.

Saat ini, kata dia, dirinya bisa membawa uang ke rumah 5 juta rupiah per tiga hari dari hasil mencari udang lobster itu. "Kami bisa menangkap lobster berkisar antara lima sampai delapan kilogram, padahal biasanya sebanyak tiga kilogram," katanya.

Permintaan udang lobster di tengah pandemi Covid-19 cukup tinggi, karena kualitas lobster dari Lebak masuk kategori terbaik dan diekspor melalui perusahaan dari Tangerang.

Sementara itu, Kepala Pangkalan Pendaratan Ikan (PPI) Binuangeun, Ahmad Hadi mengatakan selama ini kualitas udang lobster dari Lebak Selatan terbaik di dunia, karena kondisi air laut sangat bagus dan tidak ada pencemaran lingkungan juga berhadapan dengan Samudera Hindia.

"Kami menerima laporan bahwa lobster dari Lebak Selatan juga dipasok ke Jakarta dan Tangerang hingga ekspor," katanya. Ant/N-3

Baca Juga: