YANGON - Puluhan pengunjuk rasa antikudeta melangsungkan aksi unjuk rasa kilat di Yangon, kota terpadat di Myanmar pada Kamis (3/6). "Dalam aksinya, para pengunjuk rasa mengacung-acungkan salam tiga jari sambil meneriakkan slogan-slogan prodemokrasi," tulis VoA.

Perlawanan terhadap kekuasaan militer masih tetap meluas di Myanmar, empat bulan setelah pemimpin sipil Aung San Suu Kyi digulingkan dari kekuasaan pada 1 Februari.

Unjuk-unjuk rasa dadakan dan cepat bubar telah menggantikan model demonstrasi massa besar-besaran pada bulan-bulan sebelumnya karena aparat keamanan junta kerap mengambil tindakan keras yang mematikan.

Menurut keterangan lembaga pemantau lokal Assistance Association for Political Prisoners (AAPP), hingga saat ini sudah sebanyak 842 pengunjuk rasa dan pengamat telah dibunuh oleh personel keamanan sejak pengambilalihan kekuasaan oleh militer.

AAPP yang memiliki penghitungan rinci penangkapan dan kematian sejak pengambilalihan militer juga mengatakan ada lebih dari 4.400 orang ditahan, termasuk 133 yang telah dijatuhi hukuman. SB/VoA/I-1

Baca Juga: