JAKARTA - Direktorat Gizi Kementerian Kesehatan bekerjasama dengan beberapa Perguruan Tinggi Negeri (PTN) dan Perguruan TInggi Swasta (PTS) melakukan pendampingan kepada pemerintah kabupaten dalam mengelola program penanggulangan stunting.

Universitas YARSI merupakan salah satu dari 17 perguruan tinggi yang dipercaya pemerintah untuk mengawal program ini sesuai harapan pemangku kepentingan. Universitas YARSI bersama UKI tercatat sebagai dua PTS yang dilibatkan dalam penanganan masalah stunting. Sedangkan partisipan dari perguruan tinggi lainnya semua berasal PTN ternama.

Universitas YARSI dipercaya Kemenkes untuk terlibat dalam mengelola program penanggulangan stunting di Kabupaten Pandeglang, Provinsi Banten. Ada 10 desa yang akan menjadi wilayah prioritas penanganan stunting di Kabupaten Banten, yaitu Kadu Maneuh, Koroncong, Pakuluran, Pasirkarag, Tegalongok, Banyu Mundu, Pasirdurung, Langensari, Koncang, dan Kadugadung.

Hera Nurlita dari Direktorat Gizi Masyarakat, Kemenkes mengatakan Universitas YASRI dipercaya untuk melakukan pendampingan di locus stunting karena komitmennya yang tinggi dari pengelola universitas mulai dari ketua yayasan, rektor hingga para dekan yang dibuktikan hadir secara langsung dalam workshop penyamaan persepsi perguruan tinggi pada program penurunan stunting di Kabupaten Pandeglang yang digelar Kemenkes, di Hotel Grand Mercure, Kemayoran, Jakarta Pusat, Selasa (25/6).

Pertimbangan lainnya, kata Hera, karena Program Studi (Prodi) di Universitas YARSI cukup kapabel, kompeten dan sarat pengalaman khususnya dalam melaksanakan misi Tri Dharma PT yakni pengabdian masyarakat. Selain juga hasil Litbang dari universitas ini dipercaya oleh mitra universitas internasional sehingga lebih mudah dalam mengaplikasikan di lapangan dalam program pencegahan dan penurunan stunting di Pandeglang tersebut.sur/E-3

Baca Juga: