PAPUA - Rektor Universitas Pendidikan Muhammadiyah (UNIMUDA) Sorong Rustamadji mengatakan kehadiran Muhammadiyah di tanah Papua Barat mampu memberikan citra tersendiri bagi Agama Islam terutama menjadi rahmat bagi seluruh alam. Pasalnya, kampus yang ia pimpin saat ini menjadi salah satu perguruan tinggi terbaik di seluruh kawasan Papua.

"Alhamdulilah kami sangat maju menjadi perguruan tinggi terbaik di tanah Papua, dan alhamdulilah kami merupakan kampus yang multikultural, sebagian besar mahasiswanya asli Papua dan mayoritas beragama Kristen," ujar Rustamadji dalam acara Seminar Pra Muktamar pada Rabu (25/05).

Rustamadji menegaskan bahwa tanah Papua begitu ramah terhadap setiap perbedaan. Cara mereka berinteraksi satu sama lain jauh dari ancaman perpecahan dan konflik. Kehidupan di sana telah banyak diwarnai dengan kehidupan yang penuh keakraban. Apalagi jika berkunjung ke UNIMUDA Sorong akan nampak sekali antar komponen bangsa hidup rukun dan gotongroyong.

"Tidak pernah ada di Papua Barat ini umat Islam mendirikan masjid kemudian dirobohkan terus dibakar. Kalau pergi sesungguhnya ke kampus kami akan terhibur dan menyenangkan," tutur Rustamadji.

Di UNIMUDA, para mahasiswa yang beragama Kristen diberi haknya untuk mendapatkan pelajaran tentang agama mereka. Bahkan mereka bebas mendirikan organisasi kemahasiswaan berlatar agama seperti Keluarga Mahasiswa Katolik UNIMUDA. Civitas akademik UNIMUDA tidak ingin bila mereka merasa terdiskriminasi. Para mahasiswa juga diberikan porsi mata kuliah Kemuhammadiyahan untuk mengenalkan Persyarikatan sebagai jembatan perekat antar komponen bangsa di Papua Barat.

Pada tahun 2019, mahasiswa UNIMUDA bahkan berhasil meraih rekor Museum Rekor-Dunia Indonesia (MURI) setelah sebanyak 1.745 mahasiswa melakukan tarian Aster. Kegiatan yang digelar di lapangan olahraga UNIMUDA ini, dihadiri oleh Bupati Sorong Johny Kamuru, perwakilan MURI Retna Purbawati, Dandim Sorong Letkol Budiman yang juga ikut menari aster bersama mahasiswa. Hal ini sebagai bukti bahwa kebersamaan antar komponen bangsa di sana masih begitu erat.

Saat pandemi melanda, UNIMUDA menyelenggarakan vaksinasi Covid-19 massal. Vaksinasi ini diikuti 300 pelajar dan ribuan masyarakat, bekerja sama dengan Dinas Kesehatan Kota Sorong, Puskesmas Aimas, Kelurahan Masalom, dan Pasukan Maritim 3.

Selain itu, Muhammadiyah Sorong membuka Layanan Dukungan Psikososial (LDP) secara daring dengan melibatkan 60 psikolog dari Perguruan Tinggi Muhammadiyah. Serta menyemprotkan cairan disinfektan, tidak hanya di lingkungan Amal Usaha Muhammadiyah dan Aisyiyah, tetapi juga di gereja dan area fasilitas umum lainnya.

"Kami harap kampus kami menyenangkan bagi semua, menyenangkan bagi semua suku, ras, dan agama. Terakhir, semua yang kami lakukan bukan merupakan hal yang sulit, apalagi jika kita mau lakukan akan menjadi hal yang menyenangkan dan membahagiakan," tegas Rustamadji.

Baca Juga: