SURABAYA - Universitas Brawijaya (UB) Malang mengukuhkan dua Guru Besar dari Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA), di Malang, Jawa Timur, Rabu (16/1). Kedua guru besar tersebut adalah Setyawan Purnomo Sakti, sebagai Guru Besar dalam bidang Ilmu Instrumentasi dan Sensor, dan Moch Sasmito Djati, sebagai Guru Besar dalam Bidang Ilmu Biologi Reproduksi Molekuler.

Dalam kesempatan itu, Setyawan menyampaikan pidato dengan judul Quartz Crystal Microbalance (QCM) dengan Sistem Instrumentasinya untuk Teknologi Sensor Kimia dan Biosensor. Pengembangan sensor dengan berbagai ragamnya merupakan hal yang pokok dalam revolusi industri 4.0 karena semakin memudahkan kehidupan manusia.

"Sensor QCM menarik untuk dikembangkan karena dapat dimodifikasi dengan bermacam-macam bahan untuk berbagai macam aplikasi seperti untuk kedokteran, industri, pertanian, pangan, maupun keamanan," katanya.

Sementara Sasmito menyampaikan pidato pengukuhan berjudul "Konsumsi Herbal Perlu Penelitian yang Sistemik". Berdasarkan penelitiannya, ditemukan bahwa setiap tanaman mempunyai kemungkinan adanya toxic, serta tidak bisa diterapkan di semua ras.

"Untuk itu, dalam mengonsumsi herbal tidak dapat disamaratakan. Kasus tiap orang berbeda. Perlu adanya penelitian yang sistemik dengan memeriksa jantung, ginjal, serta memperhatikan dosis dalam mengkonsumsi herbal, agar fungsinya sebagai detox tidak berubah menjadi toxic," tegasnya. SB/E-3

Baca Juga: