Universitas Bangka Belitung (UBB) menghasilkan probiotik agar hewan ternak sehat dan gemuk, khususnya sapi, dengan nama Probiotik FM UBB. Probiotik yang dihasilkan oleh tim peneliti dipadukan dengan bungkil sawit yang sangat melimpah di bangka belitung.

PANGKALPINANG - Universitas Bangka Belitung (UBB) menghasilkan probiotik agar hewan ternak sehat dan gemuk, khususnya sapi, dengan nama Probiotik FM UBB. Probiotik yang dihasilkan oleh tim peneliti dipadukan dengan bungkil sawit yang sangat melimpah di bangka belitung.

"Probiotik ini bertujuannya supaya pencernaan sapi terlindungi dan sapi lebih sehat dan gemuk," ujar Dosen Agro Bisnis UBB, Rufti Puji Astuti, dalam acara press tour Merdeka Belajar, di Pangkalpinang, Jumat (31/3).

Dia mengatakan, pembuatan probiotik berawal dari persoalan pakan ternak yang sebagian besar adalah barang impor, seringkali tak terjangkau oleh para peternak. Akhirnya para petani banyak memberi makan hewan ternak khususnya sapi dari limbah sawit bernama bungkil, meski kurang menyehatkan bagi hewan ternaknya.

"Hal itu menjadi perhatian tersendiri tim peneliti UBB, hingga menginspirasi untuk menambahkan probiotik dalam proses pembuatan pakan ternak berbahan bungkil sawit yang sangat melimpah di Bangka Belitung," jelasnya.

Sebagai informasi, penelitian probiotik meraih pendanaan pendidikan tinggi skema matching fund dalam platform Kedaireka pada 2021 dan 2022. Adapun kerja sama dilakukan bersama CV Dua Agri Mandiri (DAM) dengan salah satu fasilitas menggunakan laboratorium dan sapi sebagai subyek penelitian.

Rufti menerangkan, probiotik bentuk cairan dapat digunakan pada hewan ternak. Di dalamnya, terdapat beberapa jenis bakteri asam laktat yang berperan penting dalam proses fermentasi.

"Pada manusia, bakteri asam laktat ini sering ditemukan pada produk makanan ataupun minuman fermentasi. Bakteri ini memiliki peranan penting dalam menjaga kesehatan saluran pencernaan," katanya.

Dia mengatakan, probiotik tersebut berasal dari limbah sawit mengandung beberapa seperti bakteri asam laktat (BAL) dengan jumlah bakteri 1.010-1.011 cfu/ml. Bakteri tersebut berasal dari hasil isolasi mikroba.

Rufti menyebut, saat ini probiotik hasil penelitian UBB telah dimanfaatkan para peternak. Dia berharap probiotik tersebut bisa menjadi industri turunan yang termasuk dalam industri pengolahan pakan.

"Saat ini kami masih menunggu izin edar produk dari Kementerian Pertanian. Kalau sudah keluar izin edar maka produk bisa dijual ke masyarakat luas," terangnya.

Baca Juga: