Merayakan Natal bersama keluarga tidaklah terasa lengkap jika tidak memiliki pohon Natal. Pada umumnya pohon Natal itu berbentuk atau terbuat dari pohon cemara, baik pohon asli atau imitasi dari plastik.

Dengan lampu warnawarni dan hiasan lainnya yang di tempel atau digantung pada pohon. Sementara dibawah pohonnya bungkusan kado atau hadiah Natal tertumpuk.

Namun itu sudah biasa. Nah, cobalah menghias pohon Natal dari bahan-bahan daur ulang, karung goni misalnya. Seperti yang dilakukan oleh perajin asal Kota Bandung, Rahmat, ia melihat adnaya peluang bisnis yang unik meskipun hanya akan laku saat momen tertentu, seperti hari Natal.

"Sebenarnya ini tidak khusus untuk momen Natal, sebab saya buat pohon sebagai salah satu kerajinan, dan sudah dilakukan sejak lama juga. Hanya saja ternyata saat dirangkai dengan lampu, indah seperti pohon Natal," uajrnya saat ditemui di workshopnya di Jalan Setiabudi Raya 370, Kota Bandung, Selasa (19/12).

Menurutnya untuk membuat satu pohon Natal dengan ukuran setinggi antara 30 cm hingg 40 cm diperlukan waktu lima hingga 10 hari, tergantung tingkat kesulitannya. Setelah selesai, pohon natal, yang lebih mirip pohon hias bonsai itu dipajang di workshopnya.

"Ini bukan produk masal, sesuai pesanan saja, atau hanya dibuat terbatas saja. Karena memang perlu kejelian tersendiri, jelasnya.

Untuk membuat pohon Natal dari bahan karung goni, Rahmat yang dibantu oleh seorang pekerja, terlebih dahulu harus membongkar benang yang menyusun lembaran karung goni tersebut. Benang itu kemudian digulung.

Untuk kerangkanya, ia mengaku sama sekali tidak menggunakan bahan lain selain karung goni. Batang pohon berupa gulungan karung goni yang dililit dengan benang bekas karung goni tersebut. Sementara ranting-rantingnya juga sama, yang membuat pohon ini tahan patah karena bersifat lentur.Teguh raharjo/P-5

Baca Juga: