JAKARTA - Universitas Katolik Indonesia (Unika) Atma Jaya membahas kepemimpinan Indonesia di Asean dalam sebuah diskusi bertema "Indonesia's Leadership in Asean: In view towards the political year of 2024". Diskusi tersebut sekaligus rangkaian Dies Natalis ke-63 Unika Atma Jaya.

"Diskusi ini turut merayakan Kepemimpinan Indonesia dalam Asean Summit 2023. Acara ini juga memberikan perspektif dan sebagai komitmen Unika Atma Jaya dalam mencerdaskan bangsa," ujar Rektor Unika Atma Jaya Agustinus Prasetyantoko dalam konferensi pers di Jakarta, Jumat (2/6).

Dia menyebut, bangsa Indonesia memiliki potensi menjadi bagian yang lebih luas sebagai bagian dari komunitas Asean dan komunitas global. Unika Atma Jaya sebagai institusi pendidikan memberikan keterlibatan dalam bentuk diskusi yang dapat memberikan penyampaian gagasan Indonesia sebagai bagian dari masyarakat global.

"Ini kesempatan yang baik sekali untuk kita menyampaikan gagasan itu bahwa leadership Indonesia dalam Asean Ini mesti menjadi momentum yang kita gunakan secara optimal," jelasnya.

Duta besar Kroasia untuk Indonesia, Nebojša Koharovi? mengungkapkan, sering ada anggapan salah kaprah tentang Indonesia. Padahal, Indonesia memiliki potensi yang luar biasa di berbagai sektor.

Dia menyebut salah satu potensi yang dimiliki Indonesia yaitu soft powers seperti kebudayaan. Menurutnya, hal tersebut harus ditunjukkan untuk meraih perhatian masyarakat global. "Indonesia harus memperkenalkan diri dengan lebih baik lagi di kancah global. Kebudayaan yang dimiliki Indonesia sangat menarik dan dapat menjadi sumber kekuatan," ucapnya.

Duta besar Polandia untuk Indonesia, Beata Stoczy?ska, menilai Indonesia memiliki kepemimpinan kuat di Asia Tenggara. Di sisi lain, bagi Polandia sendiri pasar Asia masih belum sepenuhnya dijelajahi. "Aktivitas ekonomi Polandia berkembang hingga kesini dan banyak pelaku usaha mencari pasar baru disini," katanya.

Senior Advisor Kementerian Luar Negeri, Foster Gultom, menegaskan hubungan Indonesia dengan Polandia dan Kroasia sangat dekat terlepas dari kondisi dunia saat ini. Menurutnya, kerjasama Indonesia dengan Polandia dan Kroasia saat ini berkembang dengan stabil. "Kita tidak hanya berkolaborasi antar pemerintah, namun terkadang berkolaborasi di sektor lain," terangnya.

Baca Juga: