JENEWA - UNICEF mengatakan telah meluncurkan tender darurat untuk vaksin mpox guna membantu negara-negara yang paling parah terkena dampak wabah penyakit baru-baru ini.
"Tender darurat ini dirancang untuk mengamankan akses segera ke vaksin mpox yang tersedia serta untuk memperluas produksi," kata UNICEF dalam sebuah pernyataan yang dikeluarkan bersama Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), aliansi vaksin Gavi, dan CDC Afrika (Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit) pada hari Sabtu (31/8).
"Tergantung pada permintaan, kapasitas produksi produsen, dan pendanaan, kesepakatan hingga 12 juta dosis hingga tahun 2025 dapat dilaksanakan," katanya.
Di bawah tender darurat, UNICEF berencana membuat perjanjian pasokan bersyarat dengan produsen vaksin.
Hal ini "memungkinkan UNICEF untuk membeli dan mengirimkan vaksin tanpa penundaan setelah negara dan mitra mendapatkan pembiayaan, mengkonfirmasi permintaan dan kesiapan, serta persyaratan peraturan untuk menerima vaksin telah tersedia".
WHO mengumumkan keadaan darurat internasional atas mpox pada tanggal 14 Agustus, prihatin dengan lonjakan kasus strain Clade 1b baru di Republik Demokratik Kongo yang menyebar ke negara-negara tetangga.
Lebih dari 18.000 kasus dugaan mpox telah dilaporkan di DRC sepanjang tahun ini, dengan 629 kematian.