TORONTO - Badan PBB untuk Anak-anak (UNICEF) melaporkan pada Rabu (14/6) bahwa jumlah anak terlantar di seluruh dunia mencapai 43,3 juta pada akhir tahun lalu.

"Selama lebih dari satu dekade, jumlah anak yang terpaksa mengungsi dari rumah mereka telah meningkat pada tingkat yang mengkhawatirkan, dan kapasitas global kita untuk merespons masih berada di bawah tekanan serius.Peningkatan ini seiring dengan gencarnya konflik, krisis, dan bencana iklim di seluruh dunia," kata Direktur Eksekutif UNICEF Catherine Russell.

Disiarkan Anadolu, laporan yang diterbitkan setiap tahun menunjukkan, sebagian besar anak terlantar menghabiskan seluruh masa kecil mereka dengan cara itu, dan "jumlah anak yang dipindahkan secara paksa dari rumah mereka berlipat ganda dalam dekade terakhir."

Perang di Ukraina memaksa 2 juta anak mengungsi, dan 1 juta mengungsi di dalam negeri.

Dari 43,3 juta anak yang terpaksa dipindahkan pada akhir 2022, hampir 60 persen (25,8 juta) mengungsi di dalam negeri akibat konflik dan kekerasan, kata laporan itu.

Jumlah pengungsi dan anak pencari suaka mencapai rekor baru 17,5 juta - jumlah yang tidak termasuk pengungsi baru pada 2023, termasuk akibat konflik di Sudan.

Laporan itu mengatakan 940.000 anak telah mengungsi akibat konflik di Sudan, peristiwa cuaca ekstrem juga membuat jutaan anak mengungsi.

Baca Juga: