Komisi Eropa mengungkapkan bahwa regulator Uni Eropa menyetujui skema bantuan negara Belgia senilai 682 juta euro atau setara 756,54 juta dolar AS untuk mendukung energi angin lepas pantai yang terbarukan.
Dilansir dari Reuters, komisi itu menilai langkah ini akan mendukung pembangunan dan pengoperasian ladang angin di Laut Utara yang diharapkan memiliki kapasitas 700 MW dan menghasilkan setidaknya 2,6 terawatt-jam energi terbarukan per tahun.
Eropa memiliki target untuk mendapatkan 42,5% energinya dari sumber-sumber terbarukan pada tahun 2030, tetapi prosedur perizinan jaringan listrik berjalan lamban dan jaringan listrik di kawasan ini ditingkatkan secara perlahan-lahan.
Industri energi angin mengatakan bahwa ada tumpukan izin yang signifikan untuk proyek-proyek, yang dapat mengancam untuk memperlambat perpindahan ke energi hijau.
Sebagai informasi, tenaga angin lepas pantai memainkan peran krusial dalam transisi energi menuju sistem yang lebih berkelanjutan, terutama karena potensinya yang besar dan keberadaannya yang kurang terpengaruh oleh keterbatasan lahan yang sering ditemui pada instalasi di darat.
Dengan turbin angin yang dipasang di perairan laut, tenaga angin lepas pantai mampu memanfaatkan kekuatan angin yang lebih konsisten dan kuat dibandingkan dengan angin di darat, sehingga menghasilkan energi listrik yang lebih stabil dan efisien. Hal ini penting untuk mengatasi tantangan integrasi energi terbarukan ke dalam jaringan listrik, di mana fluktuasi produksi energi menjadi masalah.
Selain itu, tenaga angin lepas pantai mengurangi dampak visual dan konflik penggunaan lahan yang sering muncul pada proyek darat, dan memiliki potensi untuk skala besar yang dapat memenuhi kebutuhan energi dalam jumlah besar di daerah padat penduduk atau industri. Teknologi dalam sektor ini juga terus berkembang, dengan peningkatan dalam ukuran turbin, efisiensi, dan penurunan biaya, sehingga semakin meningkatkan daya saing tenaga angin lepas pantai dibandingkan dengan sumber energi konvensional.
Investasi dan dukungan kebijakan yang kuat diperlukan untuk mengembangkan infrastruktur dan teknologi yang mendukung, namun manfaat jangka panjangnya dalam mengurangi emisi karbon dan menyediakan sumber energi yang berkelanjutan menjadikannya sebagai salah satu pilar utama dalam transisi energi global.