LUKSEMBURG - Uni Eropa pada Senin akan memberlakukan larangan perjalanan dan pembekuan aset terhadap 86 individu dan perusahaan Belarus. Namun Uni Eropa menunda keputusan mengenai kapan sanksi ekonomi untuk para pemimpin itu akan dijatuhkan.

Hal itu disampaikan oleh Kepala Kebijakan Luar Negeri Uni Eropa, Josep Borrell, di Luksemburg, Senin (21/6).

Dalam upaya memberikan tekanan lebih terhadap Presiden Belarus Alexander Lukashenko atas pendaratan paksa pesawat penumpang Ryanar di Minsk pada 23 Mei, sanksi individu akan mencakup 76 warga Belarus, termasuk menteri transportasi dan pertahanan, serta delapan lembaga negara, menurut diplomat.

"Hari ini kami akan menyetujui paket sanksi baru, yang lebih luas, sekitar 86 orang dan lembaga," kata Borrell kepada awak media menjelang pertemuan para menteri luar negeri Uni Eropa di Luksemburg.

Sanksi Serupa

Menurut para diplomat, langkah itu dapat dikoordinasikan dengan sanksi serupa oleh negara-negara Barat lainnya, seperti Inggris dan Amerika Serikat, meski mereka tidak menyusun rinciannya.

Pada Jumat negara-negara Uni Eropa untuk sementara mengesahkan sanksi ekonomi terhadap sektor minyak, kalium, dan perbankan dalam upaya menghukum Lukashenko karena telah mencegat pesawat Ryanair bulan lalu dan menangkap jurnalis pembangkang Roman Protasevich dan kekasihnya Sofia Sapega, yang berada di dalam pesawat.

Borrell, yang merupakan diplomat senior Uni Eropa, mengatakan sanksi ekonomi tidak akan disetujui oleh para menteri luar negeri.

"Sanksi-sanksi itu akan dikaji di Dewan Eropa pada pertemuan berikutnya," kata Borrell, merujuk KTT Kamis di Brussels.

Baca Juga: