PBB - Jumlah orang yang meninggalkan rumah mereka karena perang, kekerasan, dan penganiayaan mencapai 114 juta dan terus meningkat karena negara-negara gagal mengatasi penyebabnya dan para pejuang menolak untuk mematuhi hukum internasional, kata ketua pengungsi PBB, Kamis (30/5).

Dikutip dari Associated Press, Ketua UNHCR Filippo Grandi dalam pidatonya yang keras, mengkritik Dewan Keamanan PBB, yang bertugas menjaga perdamaian dan keamanan internasional, karena gagal menggunakan suaranya untuk menyelesaikan konflik, dari Gaza, Ukrainda, Sudan hingga Kongo, Myanmar, dan banyak tempat lainnya.

Ia juga menuduh negara-negara yang tidak disebutkan namanya membuat "keputusan kebijakan luar negeri yang picik, sering kali didasarkan pada standar ganda, dengan basa-basi saja mematuhi hukum, namun tidak ada kekuatan yang bisa dilakukan dewan untuk benar-benar menegakkan perdamaian dan keamanan."

Grandi mengatakan ketidakpatuhan terhadap hukum humaniter internasional artinya "pihak-pihak yang berkonflik - semakin banyak terjadi di mana-mana, hampir semuanya - tidak lagi menghormati hukum perang," meskipun beberapa pihak berpura-pura melakukan hal tersebut.

Dampaknya, lebih banyak kematian dari pihak warga sipil, kekerasan seksual digunakan sebagai senjata perang, rumah sakit, sekolah dan infrastruktur sipil lainnya diserang dan dihancurkan, dan pekerja kemanusiaan menjadi sasaran, katanya.

Baca Juga: