UNESCO menyoroti langkah Indonesia yang tidak ikut serta mendaftarkan kebaya sebagai warisan budaya.

Sebelumnya, tersiar kabar bahwa Singapura, Malaysia, Brunei, dan Thailand akan mendaftarkan kebaya sebagai warisan budaya ke UNESCO. Walau belum ada informasi atau proposal resmi yang diajukan keempat negara, Kepala Unit Budaya UNESCO Jakarta Moe Chiba turut menyoroti sikap Indonesia yang tidak termasuk dalam grup tersebut.

"Sebenarnya belum ada informasi resmi yang pasti karena belum ada proposal yang diterima UNESCO. Saya tidak berpikir, mereka telah mengirimkan apa pun belum. Jadi menurut saya, mereka masih dalam tahap perencanaan dan pertanyaannya kenapa Indonesia tidak masuk dalam grup ini," Moe Chiba kepada wartawan di sela-sela acara Kita Muda Kreatif (KMK) di Gasblock Borobudur, Magelang, pada Jumat (25/11).

Chiba menuturkan keempat negara sejauh ini baru melakukan pertemuan konsultasi mengenai pengajuan kebaya sebagai warisan budaya ke UNESCO.

Atas dasar itu, Chiba menekankan bahwa UNESCO justru mendorong Indonesia agar ikut bergabung untuk bersama-sama mengajukan kebaya sebagai warisan budaya.

"Indonesia tidak mengkonfirmasi, apakah mereka ingin bergabung dengan grup atau tidak. Saya pikir, mereka belum menyelesaikan konsultasi nasional, tetapi ini semua informasi informal yang saya dapatkan dari berbagai sumber yang tidak ada yang dikonfirmasi," tuturnya.

Chiba pun menegaskan warisan budaya tak benda UNESCO bukan ajang persaingan antar negara, tapi sebaliknya, untuk saling menghormati. Karena itu ia mendorong adanya nominasi bersama terkait suatu warisan budaya.

"Tapi yang bisa saya katakan bahwa UNESCO adalah mempromosikan kolaborasi. Budaya bukan tentang persaingan dan terutama daftar warisan budaya tak benda UNESCO adalah tentang saling menghormati dan mempromosikan dialog. Kami tidak ingin ini menjadi sumber pertarungan dan kompetisi. Jadi secara umum kami sangat mendorong nominasi bersama," kata Moe Chiba.

Baca Juga: