JAKARTA - Badan PBB untuk pembangunan (United Nations Development Programme/UNDP) dan Tony Blair Institute for Global Change (TBI) telah resmi bergabung dalam aliansi pembiayaan campuran untuk pembangunan berkelanjutan (Global Blended Finance Alliance/GBFA) buatan Indonesia.
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan sebagai perwakilan RI menyampaikan, masuknya dua institusi internasional tersebut dikukuhkan dalam penandatanganan nota kesepahaman (MoU) di sela-sela Sidang Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNGA) di New York, Kamis (26/9).
"Aliansi ini penting untuk menjembatani kesenjangan pembiayaan dalam aksi iklim dan memajukan tujuan pembangunan berkelanjutan. Visi GBFA sebagai organisasi internasional secara khusus akan menyokong negara-negara berkembang dalam menstrukturkan proyek-proyek pembangunan mereka untuk menarik penanam-penanam modal potensial," kata dia dalam pernyataannya di Jakarta, Jumat (27/9).
Menko Luhut menyampaikan, pembentukan GBFA didasari karena negara-negara berkembang menghadapi kesenjangan pembiayaan tahunan yang mencapai 3 triliun dolar AS untuk aksi iklim dan pembangunan berkelanjutan (SDG's).
Menurutnya, kesenjangan ini menuntut upaya yang lebih kuat untuk meningkatkan investasi keuangan, menerapkan mekanisme pendanaan inovatif, dan komitmen dari pemerintah serta sektor swasta.
Di sisi lain, Chief CO Liaison and Coordination (COLAC) UNDP Claire Van der Vaeren menyatakan pihaknya telah menjadi mitra jangka panjang Pemerintah Indonesia dalam mempromosikan pembiayaan inovatif seperti pembiayaan campuran, dan sangat menantikan untuk menjadi mitra GBFA.
"Kami menyadari bahwa kesenjangan pembiayaan untuk SDG sangat besar, dan kerja sama melalui GBFA dapat berkontribusi signifikan terhadap pembangunan berkelanjutan dengan/menyelaraskan upaya sektor publik dan swasta serta membantu mencapai hasil pembangunan yang nyata," katanya.
Lebih lanjut, TBI Indonesia Country Director Shuhaela Haqim mengatakan pihaknya juga sangat antusias untuk berkomitmen dalam aksi bersama GBFA, itu karena TBI percaya pada kekuatan solusi praktis untuk mengatasi kesenjangan pembiayaan yang besar terkait SDG dan aksi iklim yang berpotensi memberikan manfaat bagi jutaan komunitas di seluruh dunia.
"Dengan kepemimpinan yang kuat dari Pemerintah Indonesia dan dukungan penuh mitra-mitra internasional utama, kami yakin GBFA dapat memberikan hasil yang berdampak," ujarnya.