SURABAYA - Penyediaan sarana belajar yang ramah terhadap mahasiswa disabilitas menjadi sebuah kebutuhan yang harus dioptimalkan oleh perguruan tinggi. Universitas Airlangga (Unair) melalui Tim Layanan Pendidikan Inklusi di bawah direktorat pendidikannya mewadahi mahasiswa disabilitas untuk lebih nyaman belajar. Langkah tersebut diwujudkan dengan merekrut relawan dari mahasiswa sebagai pendamping.

"Program layanan inklusi bagi mahasiswa berkebutuhan khusus bertujuan memudahkan proses belajar mereka. Mahasiswa berkebutuhan khusus tidak perlu takut untuk melakukan proses perkuliahan dengan mahasiswa lainnya," kata Koordinator Tim Layanan Pendidikan Inklusi Unair, Nono Hery Yoenanto, di Surabaya, Jawa Timur, Minggu (1/12).

Nono menambahkan, program pendampingan mahasiswa disabilitas tersebut telah memasuki tahun kedua, dan sudah mampu menyasar ke sembilan fakultas. Tidak hanya itu, program peningkatan softskill para mahasiswa disabilitas menjadi program unggulan agar mampu bersaing di dunia kerja. Dalam mengembangkan softskill mahasiswa disabilitas, Tim Layanan Pendidikan Inklusi Unair bekerja sama dengan Pusat Pengembangan Karier dan Kewirausahaan (PPKK) Unair.

"Salah satu aksi konkret relawan saat mendampingi mahasiswa disabilitas adalah bantuan merapikan tulisan saat skripsi. Relawan pendamping juga membantu akses gerak di dalam kampus, terutama bagi mahasiswa yang menyandang tunadaksa," pungkasnya.SB/E-3

Baca Juga: