JAKARTA - Pemerintah mendorong pengembangan kapasitas dan perluasan akses pembiayaan bagi pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) kuliner di Tanah Air. Salah satunya melalui program Food Startup Indonesia (FSI) yang tahapan open submission bagi peserta dimulai pada 24 Mei-6 Juni 2021
"Antusiasme jumlah pendaftar FSI menunjukkan hal yang sangat menggembirakan. Tahun lalu jumlah pendaftar yang masuk mencapai 6.499 pendaftar. Angka ini merupakan gambaran bahwa pemerintah terus melakukan upaya pengembangan ekosistem subsektor kuliner Indonesia meski di tengah masa pandemi sekalipun," kata Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Salahuddin Uno dalam siaran persnya, Kamis (27/5).
Dia menambahkan sejak pertama kali digelar pada 2016, jumlah pendaftar open submission FSI terus bertambah setiap tahun. Hal ini menunjukkan antusiasme tinggi dari pelaku ekonomi kreatif bidang kuliner dalam mengembangkan potensi dan kapasitas dengan memaksimalkan kesempatan yang ada.
Deputi Bidang Industri dan Investasi Kemenparekraf/ Baparekraf, Fadjar Hutomo, mengatakan, meskipun selalu menjadi primadona, tantangan dan potensi FSI masih sangat besar. "Untuk itu persyaratan dan penilaian FSI juga semakin ditingkatkan. Hal ini ditujukan agar subsektor ekraf kuliner bisa menjadi inspirasi bagi pelaku ekraf lain agar terus bertahan dari ancaman krisis pandemi," katanya.
Tawarkan Inovasi
Sementara itu, Direktur Akses Pembiayaan, Kemenparekraf/ Baparekraf, Hanifah Makarim menjelaskan penyelenggaraan FSI tahun ini juga menawarkan inovasi kepada peserta, seperti yang dilakukan setiap tahunnya.
Tahun ini, panitia mengelompokkan peserta ke dalam dua kelompok, yaitu Early Stage dan High Growth.