JAKARTA - Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) harus didorong untuk bangkit dan produktif kembali agar pemulihan ekonomi lebih cepat. Sebagai kontributor terbesar terhadap Produk Domestik Bruto sudah sewajarnya UMKM mendapat prioritas mulai dari hulu hingga ke hilir atau dari produksi, distribusi, hingga pemasaran.

Menteri Koperasi dan UMKM, Teten Masduki, dalam penandatanganan Nota Kesepahaman dengan Kementerian BUMN, Kementerian PUPR dan Kementerian Perhubungan, di rest area KM 260 Banjaratma, Brebes, Jawa Tengah, akhir pekan lalu, mengatakan di sisi hilir produk UMKM harus diprioritaskan di berbagai ruang publik. Dengan begitu, produknya lebih dikenal dan mudah diakses masyarakat sebagai konsumen.

Dalam Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 7 Tahun 2021 tentang Kemudahan, Pelindungan, dan Pemberdayaan Koperasi dan UKM, pada Pasal 60 mengamanatkan kementerian/lembaga dan pemerintah daerah, BUMN, BUMD, dan atau badan usaha swasta wajib melakukan penyediaan tempat promosi dan pengembangan UMKM paling sedikit 30 persen total luas lahan area komersial, luas tempat perbelanjaan, dan atau tempat promosi yang strategis pada infrastruktur publik.

"Rest area KM 260 Banjaratma dipilih lantaran memiliki pengelolaan yang saat ini dinilai sangat baik, sehingga lokasi tersebut menjadi keberhasilan bagi penyedia infrastruktur publik dalam memberikan ruang promosi kepada UMKM," kata Teten.

Rest area KM 260 Banjaratma dikelola PT PP Sinergi Banjaratma yang merupakan perusahaan afiliasi yang sahamnya dimiliki oleh PTPP, PT PP Properti Tbk, dan perusahaan BUMN lainnya. Pada kesempatan itu juga diresmikan Sentral Batik Indonesia yang ada di rest area KM 260 Banjaratma.

Jadi Kebanggaan

Pemilihan rest area itu sebagai fasilitator produk-produk UMKM menjadi kebanggaan bagi segenap manajemen Banjaratma Heritage serta para pemegang saham.

"Perseroan bangga menjadi bagian mendukung program percepatan pertumbuhan ekonomi masyarakat seusai pandemi melalui kehadiran Rest Area KM 260 Banjaratma Heritage," kata Direktur HCM & Strategi Korporasi PT PP (Persero) Sinur Linda Gustina dalam keterangan tertulis di Jakarta, Sabtu (16/7).

Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, mengatakan sebelum rest area ini dibangun seperti saat ini, situasi rest area itu lebih seperti bangunan yang terbengkalai. Namun setelah dibangun, rest area KM 260 Banjaratma menjelma menjadi destinasi wisata belanja dan kuliner.

Baca Juga: