Mereka perlu merefleksikan sejauh mana proses bisnis yang dijalankan bisa memberi pengaruh baik bagi masyarakat.

BEKASI - Program Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) Makin Berani diluncurkan Pemkab Bekasi. Program tersebut mengambil tema mirip "UMKM Makin Berani Startup Competition 2023" di bawah koordinasi Dinas Koperasi dan UKM. "Melalui program ini, pelaku UMKM bisa naik kelas sekaligus memberi kontribusi positif dalam upaya membangkitkan ekonomi kreatif berskala internasional," tutur Sekretaris Daerah Kabupaten Bekasi, Dedy Supriyadi, pekan lalu.

Dia mengapresiasi kegiatan ini karena semua tentu ingin agar pelaku UMKM Kabupaten Bekasi naik kelas. Dengan begitu, mereka mampu mewujudkan pertumbuhan ekonomi kreatif skala nasional bahkan internasional. Dia menambahkan, program UMKM Makin Berani Startup Competition 2023 sejalan dengan program UMKM Juara yang lebih dulu dicanangkan oleh Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil.

"Dengan program ini, para pelaku UMKM akan mendapat penguatan diri dan manajemen usaha agar bisa naik kelas dengan memanfaatkan teknologi dalam berbisnis, khususnya teknologi informasi," jelas Dedy. Lebih jauh, Dedy berharap para pelaku usaha besar, ritel modern, tenant, maupun pemilik kawasan industri dapat menjadikan momentum ini sebagai bahan evaluasi. Mereka perlu merefleksikan sejauh mana proses bisnis yang dijalankan bisa memberi pengaruh baik bagi masyarakat.

"Karena tidak akan ada artinya apabila bisnis meningkat pesat, tetapi tidak memberikan manfaat masyarakat sekitar," tandasnya. Sementara itu, Kepala Dinas Koperasi dan UKM Kabupaten Bekasi, Ida Farida, menuturkan bahwa program ini bertujuan mengoptimalkan kapasitas para pelaku UMKM dari aspek peningkatan omzet dan aset.

"Dari situ kita dorong terus agar UMKM di Kabupaten Bekasi bisa kontinu melakukan inovasi," katanya. Ida telah menunjuk sejumlah pendamping program ini sebagai kepanjangan tangan pemerintah daerah dalam rangka mendorong kenaikan status pelaku UMKM. "Jadi dengan adanya target ini, mereka harus membuat rencana aksi sehingga nanti pada akhirnya akan terlihat di bulan September. Ada beberapa yang sudah meningkat," ucapnya.

Idajuga menggandeng sejumlah pihak untuk berkolaborasi memaksimalkan pengembangan pelaku UMKM mulai dari instansi vertikal seperti Bea Cukai dan perbankan, hingga perusahaan swasta. Sedangkan salah seorang pendamping UMKM Kabupaten Bekasi, Noviani Restiani, menjelaskan kegiatan pendampingan diberikan kepada pelaku UMKM yang masih berstatus pemula.

"Di Kabupaten Bekasi total ada delapan pendamping. Satu orang membawahi wilayah kerja tiga kecamatan," tambahnya. Mereka melakukan pendampingan aspek perizinan, pemasaran, serta inovasi produk dengan tujuan mampu meningkatkan kelas pelaku UMKM baru.

Baca Juga: