Setelah delapan tahun absen, AC Milan tak ingin mengawali kiprah di liga Champions dengan kekalahan di Anfield. ­Namun, Liverpool tampil perkasa di ­empat laga awal Liga Inggris dengan tiga kemenangan.

LIVERPOOL - Pengulangan final Liga Champions 2005 dan 2007 bakal terjadi saat Liverpool dan AC Milan memulai edisi 2021-2022 dengan pertemuan di Anfield, Kamis (16/9) dini hari WIB.

The Reds berupaya merebut mahkota Eropa ketujuh mereka tahun ini. Smentara Milan berambisi untuk menang di panggung kontinental kedelapan kalinya.

Berita utama kemenangan Liverpool atas Leeds United pada akhir pekan lalu seharusnya berpusat di sekitar gol ke-100 Mohamed Salah di Liga Inggris. Namun, cedera parah yang diderita pemain muda Harvey Elliott membayangi apa yang seharusnya menjadi hari yang baik bagi The Reds di Elland Road.

Salah, Sadio Mane, dan Fabinho semuanya mejaringkan bola dalam kemenangan 3-0. Namun, Elliott yang berusia 18 tahun dan mulai memantapkan dirinya sebagai starter reguler di bawah Jurgen Klopp harus ditandu keluar dengan pergelangan kaki terkilir. Dia mengalami cedera menyusul tekel keras dari Pascal Struijk.

Klopp telah menegaskan bahwa Liverpool akan menunggu kepastian tentang kondisi Elliott. Tapi The Reds tidak boleh memikirkan itu untuk sesaat karena mereka berusaha melangkah melebihi perempat final di Liga Champions musim lalu ketika Real Madrid menyingkirkan mereka.

Setelah mengklaim tiga kemenangan dan tiga clean sheet dari empat pertandingan Liga Inggris musim ini, serta memperpanjang catatan tak terkalahkan menjadi 13 pertandingan dalam laga kompetitif, Liverpool akan mencari awal yang cepat di Grup B. Selain Milan, grup itu juga dihuni Porto dan Atletico Madrid.

Liverpool juga dapat mengambil dorongan dari fakta bahwa telah mencatatkan tiga clean sheet berturut-turut dalam tiga pertandingan kandang Liga Champions. Hanya satu dari pertandingan penyisihan grup di Anfield di bawah asuhan Klopp yang berakhir dengan kekalahan. Itu terjadi musim lalu, ketika kalah 0-2 dari Atalanta.

Di sisi lain, meskipun tidak mampu merebut Scudetto di Serie A musim 2020-2021, AC Milan sekali lagimengawali musim dengan tiga kemenangan dari tiga laga sejauh ini. Itu termasuk kemenangan 2-0 atas Lazio pada hari Minggu lalu.

Rafael Leao membuka skor menjelang turun minum. Zlatan Ibrahimovic yang tiga pekan lagi merayakan ulang tahunnya ke-40 masuk dari bangku cadangan untuk menggandakan keunggulan. Hasil itu membuat Rossoneri mempertahankan awal sempurna mereka bersama Roma dan Napoli.

Musim 2021-2022 menandai kembalinya AC Milan ke Liga Champions setelah absen delapan tahun yang menyakitkan. Selama absen tersebut mereka hanya dua kali finis di babak 16 besar di Liga Europa. Sementara lima dari enam putaran terakhir di Liga Champions juga berakhir pada tahap itu.

Pertandingan tengah pekan ini akan menandai pertama kalinya AC Milan melangkah ke laga Liga Champions sejak kalah 4-1 dari Atletico Madrid di babak 16 besar 2013-2014. Milan kini juga bersaing dengan Atletico di babak grup. Sementara mereka hanya mengklaim satu kemenangan dari 13 pertandingan terakhirmelawan tim asal Inggris.

Keajaiban Istanbul masih hidup dan segar di benak para pendukung Liverpool. Namun, AC Milan membalas dendam dua tahun kemudian dengan kemenangan 2-1 di final 2007. Itu merupakan pertemuan terakhir antara kedua belah pihak.

Alami Kemajuan

Stefano Pioli, yang belum pernah memenangkan penghargaan besar sebagai pelatih, memiliki tim yang menjanjikan di tangannya. Kemajuan telah terlihat sejak kedatangannya di Milan pada 2019.

Ditanya apakah timnya bermimpi menjadi besar lagi di Eropa, Pioli mengatakan: "Kami seharusnya hanya bermimpi di malam hari, di siang hari kami harus bekerja keras untuk mewujudkan impian itu."

Meskki tergabung dalam grup yang sulit dan berpotensi menghalangi langkah Milan ke babak sistem gugur, mantan pelatih legendaris Milan Arrigo Sacchi mengatakan kepada AFP, Pioli berada di jalur yang benar.

"Milan memiliki grup yang sulit, yang akan membuat mereka kehilangan beberapa poin. Tetapi yang penting adalah menang dalam kompetisi ini," ujar Sacchi yang dua kali memenangi kompetisi tertinggi antarklub Eropa. ben/AFP/S-2

Baca Juga: