DEPOK - Ikatan Alumni Universitas Indonesia (Iluni UI) menyatakan dana abadi dapat menjadi solusi untuk mendukung pembiayaan pendidikan perguruan tinggi.

"Iluni UI menegaskan pentingnya dukungan Komisi X DPR RI terhadap regulasi insentif keringanan pajak dalam bentuk tax deductibility atas donasi yang diberikan oleh wajib pajak perseorangan/perusahaan untuk menumbuhkembangkan dana abadi dan donasi lainnya bagi perguruan tinggi," ujar Ketua Umum Iluni UI Didit Ratam dalam keterangan di Depok, Sabtu (6/7).

Ia menjelaskan Iluni UI memahami dana berasal dari APBN dan APBD tidak dapat sepenuhnya memenuhi kebutuhan perguruan tinggi di Indonesia.

Di samping bantuan pemerintah, perguruan tinggi harus aktif mencari alternatif sumber pembiayaandan bantuan dari berbagai pihak serta mengelola dana abadi dan donasi dengan baik. Pengelolaan dana harus dilakukan secara transparan agar mempermudah pengawasan.

"Kesejahteraan dan kualitas tenaga pendidik serta sarana dan prasarana pendidikan yang dibutuhkan oleh dosen dan mahasiswa juga hal yang sangat penting yang harus diperhatikan, termasuk inovasi kurikulum," ujarnya.

Selain itu, IluniUI mengusulkan penggiatan akses pembelajaran daring sehingga dapat menjangkau mahasiswa lebih luas dengan biaya lebih murah.

Dia mengatakanperguruan tinggi juga perlu meningkatkan kegiatan aktif para alumnus untuk memberikan lokakarya, seminar, pelatihan, pendampingan, diskusi, dan bantuan serta kerja sama denganindustri untuk penelitian dan pemanfaatan teknologi diperguruan tinggi.

IluniUIjuga mengingatkan sekolah dan universitas memperhatikan fasilitas bagi penyandang disabilitas agar pendidikan dapat dinikmati lebih baik bagi kalangan itu.

Beasiswa bagi mahasiswa yang membutuhkan tetap perlu disalurkan, sedangkan IluniUI menggagas adanya kontribusi timbal balik penerima beasiswa, terutama dari program pascasarjana (seperti Lembaga Pengelola Dana Pendidikan) yang dapat dirasakan secara langsung bagi dunia pendidikan, seperti membantu penelitian, menjadi dosen tamu, memberikan pelatihan, dan diskusi.

IluniUI hadir dalam Rapat Dengar Pendapat Umum (RDPU) bersama tiga ikatan alumnus perguruan tinggi lainnya dan Panitia Kerja (Panja) Pembiayaan Pendidikan Komisi X DPR RI di Ruang Rapat Komisi X DPR RI Gedung Nusantara I pada Rabu (3/7).

Rapat tersebut mengangkat pandangan dan usulan masing-masing perwakilan ikatan alumnusterhadap arah kebijakan pendidikan nasional saat ini dan ke depan, serta pandangan dan gagasan reformulasi anggaran pendidikan, termasuk strategi pembiayaan pendidikan.

IluniUI menyampaikan pandangan yang didukung dengan hasil survei terhadap mahasiswa aktif dan dosen UI.

Perwakilan Iluni UI menekankan pentingnya sinergi antarperguruan tinggi. IluniUI juga mengusulkan peningkatan kompetisi sehat antaruniversitas, misalnya mempertandingkan proposal dalam kompetisi penerimaan dana bantuan (hibah) dan perguruan tinggi perlu bekerja sama dan saling bersinergi dalam penelitian, memanfaatkan teknologi, dan forum diskusi.

Turut hadir Ketua Umum IluniUI Didit Ratam, Almaida Askandar (Wakil Ketua Policy Center IluniUI), Catherine (Anggota Policy Center IluniUI), Muhammad Fakhri Muzaffar Abrar (Mahasiswa UI), Annisa Cinta (Mahasiswa UI). Selian itu, Gembong Primadjaja (Ketua Umum IA-ITB), Andi lrman (Ketua YAPI IPB), serta Tarsisius Tukijan (Alumni Unika Atma Jaya).

Baca Juga: