RIYADH - Duta Besar Ukraina untuk Arab Saudi, Anatolii Petrenko, baru-baru ini mengatakan penarikan Russia dari Inisiatif Gandum Laut Hitam yang ditengahi Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) pada Sabtu (29/10) adalah "tidak bertanggung jawab secara politik dan merusak situasi kemanusiaan di Timur Tengah dan Afrika Utara".

Dikutip dari Arab News, Russia menangguhkan partisipasinya dalam kesepakatan itu setelah apa yang dikatakannya sebagai serangan besar pesawat tak berawak Ukraina terhadap armada angkatan lautnya di Krimea.

"Sangat penting untuk menggarisbawahi Russia menyelesaikan inisiatif gandum ini dengan PBB dan Turki. Dengan demikian, penarikannya menunjukkan inkonsistensi dan tidak dapat diandalkan komitmennya," kata Petrenko.

"Saat kita berbicara, 176 kapal dengan 2 juta ton biji-bijian sedang diblokir oleh Russia, menunggu untuk diberikan perjalanan ke tujuan akhir mereka," tambahnya.

Arab News mencoba mendapatkan komentar dari Kedutaan Besar Russia di Riyadh, tetapi tidak ada tanggapan.

Tujuan dari Inisiatif Gandum Laut Hitam adalah untuk mendistribusikan makanan penting dan ekspor pupuk dari Ukraina ke seluruh dunia. Petrenko mengatakan, Ukraina berkomitmen untuk mempertahankan perannya sebagai "pemasok biji-bijian yang dapat diandalkan".

Pada Sabtu, Menteri Pertanian Russia, Dmitry Patrushev, mengatakan, dengan bantuan dari Turki, negaranya siap untuk menggantikan gandum Ukraina dan memasok hingga 500 ribu ton ke negara-negara yang membutuhkan dalam empat bulan ke depan secara gratis.

"Kami memiliki alasan serius untuk percaya bahwa ini adalah upaya untuk menyelundupkan biji-bijian yang sebelumnya dicuri dari wilayah pendudukan Ukraina," ujarnya.

Dia mendesak Russia untuk "membatalkan penarikannya" dari inisiatif dan "mengkomitmenkan kembali dirinya sendiri" untuk implementasinya.

Baca Juga: