Ukraina menolak usulan Rusia untuk melakukan gencatan senjata selama 36 jam mulai Jumat (6/1). Adapun usulan Rusia tersebut terkait perayaan Natal umat Kristen Ortodoks.

Penasihat Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky, Mikhail Podolyak mengatakan, Kyiv tidak tertarik dengan pengumuman gencatan senjata yang disampaikan Presiden Rusia Vladimir Putin. Menurutnya, gencatan senjata sementara hanya akan terjadi jika Moskow meninggalkan wilayah Ukraina yang mereka duduki.

"Federasi Rusia harus meninggalkan wilayah yang didudukinya, hanya dengan itu 'gencatan senjata' akan terjadi. Simpanlah kemunafikan itu buat kalian sendiri," cuit Podolyak, melalui Twitter, dikutip dari Reuters, Jumat (6/1).

Lewat pernyataan yang lebih terperinci kepada pers, Podolyak mengatakan bahwa usulan Putin itu "murni gerakan propaganda".

Dia mengatakan Rusia, yang menginvasi Ukraina pada Februari tahun lalu, ingin mendapatkan tambahan waktu untuk mengurangi intensitas pertempuran dan memulihkan diri, mengerahkan pasukan tambahan dan terus membangun benteng di wilayah yang diduduki.

"Tipuan abal-abal. Tak ada keinginan sedikit pun untuk mengakhiri perang ini," ujar Podolyak.

"Lagipula, saya ingatkan Anda bahwa hanya Rusia yang menyerang obyek-obyek sipil dengan rudal/drone, termasuk tempat-tempat ibadah, dan melakukannya tepat pada saat liburan Natal," lanjutnya.

Sebelumnya, Kremlin mengatakan Presiden Rusia, Vladimir Putin, telah memerintahkan gencatan senjata saat peringatan Natal Kristen Ortodoks yang akan dimulai pada Jumat siang.

Baca Juga: