Hari ini, Selasa (19/4) Rusia meminta pasukan Ukraina dan pejuang asing yang bersembunyi di pabrik metalurgi Azovstal di kota pelabuhan Mariupol Ukraina untuk meletakkan senjata mereka pada tengah hari waktu Rusia, jika mereka ingin hidup.

Sebelumnya, pihak berwenang Ukraina seperti yang dikutip Reuters pada Senin (18/4) mengatakan setidaknya 1.000 warga sipil bersembunyi di tempat perlindungan bawah tanah di bawah pabrik Azovstal yang luas, menambahkan bahwa Rusia menjatuhkan bom berat ke pabrik yang dikuasai Ukraina di kota yang terkepung.

Kementerian pertahanan Rusia pada Selasa (19/4) mengeluarkan pernyataan yang menyerukan pasukan Ukraina dan pejuang asing di dalam untuk menyerah.

"Semua yang meletakkan senjata dijamin akan tetap hidup, tanpa kecuali, tanpa senjata dan tanpa amunisi," kata kementerian pertahanan.

Sebelumnya pada hari yang sama, pasukan separatis yang didukung Rusia mengatakan mereka berusaha menyerbu pabrik baja Azovstal dan mengambil alih secepat mungkin.

Berdasarkan pantauan Reuters, pasukan Rusia telah merebut kota Kreminna di Ukraina timur dan pasukan Ukraina telah ditarik dari kota itu, kata gubernur regional pada Selasa.

Kreminna, sebuah kota berpenduduk lebih dari 18.000 orang tampaknya menjadi kota pertama yang direbut dalam serangan baru Rusia di Ukraina timur.

"Kreminna berada di bawah kendali 'Orc' (Rusia). Mereka telah memasuki kota," Serhiy Gaidai, gubernur wilayah Luhansk, mengatakan pada sebuah pengarahan seperti dikutipReuters.

"Pembela kami harus mundur. Mereka telah menempatkan diri mereka di posisi baru dan terus memerangi tentara Rusia," ujarnya.

Dia mengatakan pasukan Rusia telah menyerang dari semua sisi.

"Tidak mungkin menghitung jumlah korban tewas di antara penduduk sipil. Kami memiliki statistik resmi - sekitar 200 orang tewas - tetapi kenyataannya ada lebih banyak lagi," katanya, tanpa menjelaskan periode perkiraan jumlah korban tewas.

Baca Juga: