Para pelaku usaha lokal harus menjadi aktor utama penggerak ekonomi di Ibu Kota Nusantara.

RAJA AMPAT - Pelaku usaha lokal harus menjadi aktor utama penggerak ekonomi di Ibu Kota Nusantara (IKN). Kemudahan berinvestasi untuk para pelaku usaha kecil dan menengah (UKM) lokal sudah disediakan pemerintah dan menjadi perhatian utama dalam ekosistem ekonomi Nusantara nantinya.

"Regulasi kita sudah menekan pajak untuk para pelaku UKM lokal. Hal ini dimaksudkan agar para pelaku usaha lokal ini menjadi aktor utama dalam penggerak ekonomi di Nusantara," ujar Kepala Otorita IKN, Bambang Susantono, dalam keterangan yang diterima di Raja Ampat, Papua Barat Daya, Jumat (22/12).

Seperti dikutip dari Antara, Bambang menyebut Nusantara sebagai kota yang layak huni perlu menghadirkan sebuah kawasan atraksi sosial yang mencakup berbagai kebutuhan masyarakat Nusantara nantinya.

Hal ini yang menjadi tujuan groundbreaking BSH Community Hub di Kawasan IKN. Nantinya, BSH Community Hub mengakomodasi kebutuhan sosial, seperti perhotelan, restoran, apartemen, dan pusat jajanan/makanan di Nusantara. Komisaris Utama PT Karya BSH Mandiri, Haryadi, menyebut nantinya ada dua tahap pembangunan pusat komunitas ini.

"Nilai investasi PT Karya BSH Mandiri untuk proyek di IKN ini nantinya berjumlah 370 miliar rupiah dengan pembagian di dua tahap. Kami juga berharap mampu menyelesaikan proyek ini sebelum 17 Agustus 2024," ujar Haryadi.

Nilai investasi total yang akan ditempatkan oleh PT Karya BSH Mandiri pada lahan 1,7 hektare ini sebesar 370 miliar rupiah, dengan rincian tahap 1 sebesar 140 miliar rupiah, antara lain Hotel BSH Qubika Bintang 3 dengan nilai investasi sebesar 100 miliar rupiah dan gedung pertemuan dengan nilai investasi 30 miliar rupiah.

Kemudian, Restoran Kampung Kecil dengan nilai investasi sebesar 10 miliar rupiah. Untuk tahap 2 sebanyak 230 miliar rupiah, terdiri dari apartemen dengan nilai investasi sebesar 200 miliar rupiah dan food court dengan nilai investasi 30 miliar rupiah.

Target waktu penyelesaian hotel dan restoran ini akan dirampungkan dalam enam bulan terhitung dari bulan Januari 2024 sehingga dapat beroperasi sebelum Upacara Bendera 17 Agustus 2024.

Tenaga Lokal

Perusahaan akan memakai semaksimal mungkin tenaga dari sekitar proyek dan warga asli Kalimantan, di mana mampu menyerap tenaga kerja hingga 1.000 orang.

Sebagai informasi, Presiden Joko Widodo mengapresiasi langkah dari PT Karya BSH Mandiri untuk membangun sebuah pusat komunitas di Nusantara. Untuk sebuah UKM lokal, akan mempermudah pajak dan izinnya.

Presiden mendukung langkah pembangunan hotel bintang 3 sebagai langkah diversifikasi, harapannya nanti tidak hanya yang besar-besar saja yang berinvestasi.

Sementara itu, PT Waskita Beton Precast Tbk (WSBP) mengungkapkan progres pasokan readymix untuk proyek Kantor Kementerian Koordinator 4 di IKN mencapai 68,29 persen.

"Hingga saat ini, kami sudah berprogress sebesar 68,29 persen untuk pengiriman readymix ke proyek milik PT Waskita Karya (Persero) Tbk ini," ujar Vice President of Corporate Secretary WSBP, Fandy Dewanto.

Fandy menambahkan total nilai kontrak yang diperoleh WSBP pada proyek ini sebesar 19,2 miliar rupiah, di mana WSBP mulai melakukan suplai pada TW I/2023 dan ditargetkan selesai pada 2024. WSBP tengah menyuplai berbagai proyek di IKN mulai dari gedung, jalan tol, jalan akses, hunian, hingga infrastruktur lainnya.

WSBP terus berupaya untuk menyelesaikan pembangunan Proyek Kantor Kementerian Koordinator 4 (Kemenko 4) yang berlokasi di Kabupaten Penajam Paser Utara pada Kawasan IKN Nusantara.

Penggunaan readymix tipe ini memiliki keunggulan, antara lain memiliki mutu yang lebih konsisten. Fandy mengatakan penyelesaian proyek di IKN ini menjadi bentuk komitmen WSBP sebagai anak usaha BUMN Karya pertama yang mendirikan batching plant (BP Sepaku 1 dan 2 serta BP Tempadung) untuk dukung suplai produk beton pada proyek-proyek di IKN.

Baca Juga: