SURABAYA - Tim pengembangan vaksin merah putih dari Universitas Airlangga (Unair), Surabaya dilaporkan telah mulai melakukan uji coba vaksin kepada hewan (preklinis) dan berjalan lancar. Suntikan pertama vaksin yang dikembangkan bersama perusahaan farmasi Biotis ini diberikan pada 9 April lalu terhadap mencit (tikus).

"Tim melaporkan uji coba preklinis pada hewan uji berjalan lancar. Sampai saat ini kondisi semua hewan yang menjadi subjek uji di laboratorium dalam keadaan sehat semua," kata Rektor Unair, Mohammad Nasih, di Surabaya, Senin (19/4).

Nasih mengatakan dari pemberian dosis pertama pada tikus tersebut berjalan lancar dan segera dilanjutkan dengan pemberian dosis kedua pada minggu depan.Jika uji coba tahap preklinis tersebut berjalan lancar, maka tim akan melanjutkan ke tahap selanjutnya, uji klinis terhadap manusia.

Ikuti Mekanisme

Namun ia mencatat, untuk sampai pada tahap tersebut tim akan memastikan bahwa vaksin yang diuji benar-benar aman."Kita akan mengikuti seluruh mekanisme prosedur seperti yang disyaratkan BPOM. Untuk uji preklinis kalau lancar akan berjalan sekitar tiga bulan, baru kemudian masuk tahap uji klinis (manusia) sekitar 8 bulan, jadi total ada sekitar 11 bulan ke depan," tuturnya.

Salah satu peneliti dan pengembang vaksin Merah Putih Unair, Ni Nyoman Tri Puspaningsih menjelaskan vaksin platform Unair dikembangkan dengan metode inactivated virusatau virus terinaktivasi. Kelebihan metode ini adalah melibatkan semua struktural protein virus.

"Jadi antobodi manusia bisa mengenali lengkap empat struktur protein virus. Ada spike, membran, protein E, dan nukleokapsida," tuturnya.

Menurut Nyoman, sebelum uji coba dilanjutkan pada hewan kera, tikus-tikus yang menjadi subjek uji coba akan dikenakan uji tantang.

"Nanti mencit yang telah mendapat vaksin secara lengkap, akan menjalani uji tantang, diberi strain virus yang lain. Maka akan diketahui apakah vaksin ini bisa mentolerir strain virus yang lain," tuturnya. SB/N-3

Baca Juga: