Gempa berpotensi menimbulkan tsunami wilayah Provinsi Banten yang memang rawan bencana.

PANDEGLANG -Tim Pengabdian Masyarakat (Pengmas) Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia (FIK UI) didukung Direktorat Pengabdian dan Pemberdayaan Masyarakat UI (DPPM UI) memberikan edukasi dan mitigasi bencana di SMPN 3 Labuan yang terletak di Desa Banyubiru, Kecamatan Labuan, Kabupaten Pandeglang, Banten, Rabu (12/10).

Ketua Tim Pengmas FIK UI, Ns. Ice Yulia Wardani, mengatakan remaja menjadi sasaran yang tepat untuk mengembangkan kesiapsiagaan dalam menghadapi bencana. Mereka memiliki rasa keingintahuan yang tinggi untuk terus meningkatkan pengetahuan dan perubahan perilaku.

Ia menambahkan Tim Pengmas FIK UI membawa tiga topik sebagai bahasan utama, yaitu Mitigasi Bencana, Bantuan Hidup Dasar (BHD), dan Tata Cara Pemilihan Berita Hoaks. Kegiatan tersebut tidak hanya dilakukan dengan pemaparan materi, tetapi juga demonstrasi langsung dari Tim Pengmas FIK UI kepada 65 siswa yang mengikuti kegiatan tersebut.

Desa Banyubiru, Kecamatan Labuan, Kabupaten Pandeglang, termasuk kawasan pesisir dengan skor 24,00 indeks risiko bencana tsunami, 36,00 pada indeks risiko banjir, dan 21,60 indeks risiko gempa bumi. Berangkat dari data tersebut, tim Pengmas FIK UI terjun langsung untuk memberikan peningkatan kesiapsiagaan melalui gerakan "Remaja Siaga Tanggap Bencana".

Sebelum pemberian materi, dilakukan pre test dan post test setelah sesi diskusi untuk mengetahui sasaran mengerti dan memahami materi yang telah disampaikan. Hasil rata-rata pre test dan post test menunjukkan peningkatan pengetahuan dan keterampilan bantuan hidup dasar.

Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum SMPN 3 Labuan, Ahmad Yugo, menuturkan peningkatan siap siaga ini penting sekali karena dengan penyuluhan yang diberikan meningkatkan kesadaran kami untuk lebih siaga lagi dalam menghadapi bencana, khususnya di daerah ini.

Selain pemaparan materi dan demonstrasi, para peserta juga mendapatkan buku saku Rasatana. Pemberian buku ini bertujuan untuk menjadi bekal siswa-siswi dalam mengaplikasikan pengetahuan dan keterampilan yang didapat serta dapat juga dibagikan pada orang lain di sekitarnya.

Rentan Bencana

Posisi Indonesia yang terletak di wilayah Pacific Ring of Fire atau Cincin Api Pasifik, menjadikannya rentan mengalami bencana alam, seperti gempa bumi dan letusan gunung berapi.Salah satu daerah di Indonesia yang sering diguncang gempa dan berpotensi menimbulkan tsunami adalah wilayah Provinsi Banten.

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengingatkan Pemerintah Provinsi Banten untuk segera melakukan antisipasi bencana gempa bumi dan tsunami. Sebab, bencana gempa yang terjadi memiliki sifat merusak dan berdampak pada robohnya bangunan di sekitar pusat gempa serta memicu gelombang laut tinggi.

Upaya penanggulangan risiko bencana terus dilakukan dan ditingkatkan. Salah satunya melalui edukasi mitigasi bencana kepada masyarakat sekitar Banten. Sementara itu, Bupati Lebak, Iti Octavia Jayabaya, minta masyarakat di daerah rawan bencana alam agar meningkatkan kewaspadaan dan kesiapsiagaan menghadapi cuaca buruk yang ditandai hujan lebat disertai petir dan angin kencang.

"Kami menerima informasi dari BMKG cuaca buruk akan berlangsung sampai 15 Oktober 2022,"kata Iti Octavia saat mengunjungi warga korban banjir di Bayah Kabupaten Lebak, Banten, Rabu. Peningkatan kewaspadaan dan kesiapsiagaan masyarakat tentu dapat mengurangi risiko kebencanaan sehingga tidak menimbulkan korban jiwa.

Selama ini, kata Bupati, wilayah Kabupaten Lebak rawan bencana alam. Sebab topografinya terdapat pegunungan, perbukitan, aliran sungai dan pesisir pantai selatan Pulau Jawa.

Baca Juga: