YOGYAKARTA - Universitas Gadjah Mada (UGM) menjadi yang terbaik di Indonesia menurut Quacquarelli Symonds (QS) Asia University Ranking 2020. UGM berada pada peringkat ke-57 universitas terbaik se-Asia berdasarkan QS Asia University Ranking 2020.
"Saya bersyukur atas posisi UGM di peringkat 57 QS Asia University Ranking dan menjadi yang terbaik di Indonesia untuk pemeringkatan tersebut," kata Rektor UGM Prof Panut Mulyono melalui keterangan tertulis di Yogyakarta, Jumat.
Menyusul peringkat UGM, dua perguruan tinggi Indonesia lainnya yang juga masuk dalam 100 besar yaitu Universitas Indonesia (UI) di peringkat 59 dan Institut Teknologi Bandung (ITB) di peringkat 62.
Pada tahun ini, terdapat 650 institusi pendidikan yang termuat dalam pemeringkatan perguruan tinggi terbaik di Asia, lebih banyak dari tahun-tahun sebelumnya. Dari jumlah tersebut, 120 perguruan tinggi di antaranya berada di Cina daratan, yang terbanyak di antara negara-negara lainnya, disusul oleh India, Jepang, serta Korea Selatan.
Dari Indonesia sendiri, terdapat 30 perguruan tinggi negeri dan swasta yang termuat dalam pemeringkatan ini. "Hasil ini tidak lepas dari perbaikan yang dilakukan UGM di segala lini secara berkelanjutan untuk peningkatan mutu. Dengan mutu yang baik maka kontribusi UGM kepada masyarakat, bangsa, dan negara menjadi lebih besar," kata Rektor.
QS Asia University Ranking 2021 menggunakan 11 indikator penilaian. Indikator ini serupa dengan indikator yang digunakan dalam QS World University Rankings dengan sejumlah indikator tambahan serta beberapa penyesuaian.
Kesebelas indikator tersebut yaitu academic reputation yang berkontribusi terhadap 30 persen penilaian, employer reputation (20 persen), faculty/student ratio (10 persen), international research network (10 persen), citations per paper (10 persen) dan papers per faculty (5 persen).
Pada indikator reputasi akademik, UGM meraih nilai yang cukup tinggi, yaitu 73,97, sementara pada indikator employer reputation nilai yang diraih sebesar 82,49.
Selanjutnya terdapat indikator staff with a PhD (5 persen), proportion of international faculty (2,5 persen) dan proportion of international students (2.5 persen), serta proportion of inbound exchange students (2.5 persen) dan proportion of outbound exchange students (2.5 persen).
Panut menambahkan, di samping melakukan sejumlah perbaikan untuk memenuhi indikator-indikator penilaian, UGM juga terus berusaha meningkatkan perannya untuk turut menyelesaikan persoalan-persoalan global.
Ia juga memberikan apresiasi terhadap sejumlah pihak yang turut berkontribusi terhadap kemajuan UGM dari tahun ke tahun. "Atas prestasi ini saya mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada seluruh keluarga besar UGM, pemerintah, dan para mitra," kata dia. Ant/N-3