Yogyakarta - Fakultas Biologi Universitas Gadjah Mada (UGM) membuka program studi (prodi) baru berupa Prodi Profesi Kurator Keanekaragaman Hayati (PKKH) untuk mencetak para profesional pengelola keanekaragaman hayati di level nasional maupun global.
Dekan Fakultas Biologi UGM Budi Setiadi Daryono dalam keterangannya di Yogyakarta, Sabtu, mengatakan profesi kurator keanekaragaman hayati merupakan langkah awal sekaligus pembuka sejarah untuk memperkuat posisi dan peran strategis biologi dalam menopang Indonesia sebagai negara megabiodiversitas dunia.
"Pembukaan prodi ini, kita juga ingin memperkuat implementasi Inpres Nomor 1/2023 tentang Pengarusutamaan Keanekaragaman Hayati dalam Pembangunan Berkelanjutan di Indonesia," ujar dia.
Menurut dia, prodi tersebut merupakan prodi pertama di Indonesia dan Asia yang fokus untuk mencetak kurator kehati, setelah Cambridge University, Inggris.
Dalam pelaksanaannya, katanya, Fakultas Biologi UGM telah menjalin kerja sama dengan Konsorsium Biologi Indonesia (KOBI) dan Indonesia Biologist Association (IBA) atau Perkumpulan Profesi Ilmu Hayati Indonesia (PIHI).
Wakil Dekan Bidang Penelitian, Pengabdian kepada Masyarakat, Kerja Sama dan Alumni Fakultas Biologi UGM Eko Agus Suyono menuturkan melalui program pendidikan profesi itu para peserta mendapatkan pemahaman yang mendalam tentang keragaman hayati, keterampilan praktis dalam manajemen koleksi, dan kesiapan untuk menjadi pemimpin dalam bidang ini.
Di samping itu, kata dia, profesi kurator keanekaragaman hayati ini semakin mengoptimalkan jejaring prodi dan memberikan kesempatan bagi para alumnus untuk bergabung menjadi anggota Perkumpulan Profesi Ilmu Hayati Indonesia atau Indonesia Biologist Association (IBA).
IBA berdiri tahun 2022 dan berkedudukan di Yogyakarta sebagai satu-satunya organisasi profesi biolog di Indonesia.
"Berbadan hukum yang resmi dan sah yang bertujuan sebagai pemersatu, pembina, dan pemberdaya biolog di Indonesia," kata dia.
Ketua IBA Ario Setra Setiadi menyebut pembentukan Prodi Profesi Kurator Keanekaragaman Hayati Fakultas Biologi UGM sebagai langkah penting dalam memastikan pelestarian dan penelitian lebih lanjut tentang keanekaragaman hayati Indonesia.
"Memiliki para ahli kurator keanekaragaman hayati yang terlatih dengan baik sangatlah penting. Mereka tidak hanya akan memastikan koleksi hayati yang berharga terjaga dengan baik, tetapi juga dapat berperan dalam mengidentifikasi spesies-spesies yang membutuhkan perlindungan khusus, serta mengelola informasi penting tentang kehidupan di bumi," ujar dia.
Dengan memiliki para ahli kurator keanekaragaman hayati yang berkualitas, kata Ario, diharapkan SDM Indonesia lebih mampu melestarikan keanekaragaman hayati yang luar biasa dengan tantangan lingkungan yang kompleks di masa depan.
UGM Buka Prodi Baru Profesi Kurator Keanekaragaman Hayati
12 Mei 2024, 01:30 WIB
Waktu Baca 2 menit