BRUSSELS - Uni Eropa (UE), pada Senin (22/4), meluncurkan penyelidikan terhadap aplikasi TikTok Lite dan mengancam akan menangguhkan fitur "adiktif" yang memberikan penghargaan kepada pengguna karena menonton dan menyukai video, di tengah kekhawatiran akan keselamatan anak.

TikTok Lite hadir di Prancis dan Spanyol pada bulan Maret yang memungkinkan pengguna berusia 18 tahun ke atas mendapatkan poin yang dapat ditukar dengan barang seperti voucer atau kartu hadiah melalui program hadiah aplikasi.

Dikutip dari Court House News Service, Komisi Eropa mengatakan dalam sebuah pernyataan mereka khawatir tentang risiko kerusakan serius pada kesehatan mental pengguna aplikasi tersebut, termasuk anak di bawah umur.

TikTok Lite adalah versi lebih sederhana dari aplikasi TikTok populer, menggunakan lebih sedikit memori di ponsel cerdas dan dibuat untuk bekerja melalui koneksi internet yang lebih lambat.

"TikTok pekan lalu gagal memberikan penilaian risiko untuk aplikasi Spin-off tersebut hingga batas waktu 18 April," kata komisi tersebut, dan menuntut perusahaan tersebut untuk menyerahkannya pada hari Selasa.

Tunggu Penilaian

Mereka mengancam akan menerapkan tindakan sementara, termasuk menangguhkan program penghargaan di Uni Eropa, sambil menunggu penilaian keamanannya.

TikTok, yang dimiliki oleh ByteDance Tiongkok, memiliki waktu hingga Rabu untuk mengajukan pembelaan formal terhadap tindakan itu.

Komisi tersebut juga memperingatkan jika TikTok gagal menjawab permintaan itu, mereka dapat mengenakan denda hingga 1 persen dari total pendapatan tahunannya atau omzet globalnya dan denda berkala hingga 5 persen dari rata-rata pendapatan harian atau omzet tahunannya di seluruh dunia.

Penyelidikan ini adalah yang kedua yang dilakukan Uni Eropa terhadap TikTok berdasarkan undang-undang baru, Undang-Undang Layanan Digital, yang menuntut perusahaan digital berbuat lebih banyak untuk mengawasi konten daring.

"Kami menduga TikTok Lite bisa sama beracun dan membuat ketagihan seperti halnya rokok ringan," kata penegak teknologi utama Komisi Eropa, Thierry Breton.

Baca Juga: