Pesawat menjadi pilihan transportasi yang populer untuk liburan karena efisiensi waktu yang diberikan. Pesawat dapat menghubungkan tempat-tempat yang jauh dalam waktu yang relatif singkat. Hal ini memungkinkan seseorang untuk mengunjungi banyak tempat dalam waktu yang terbatas. Namun, terlalu lama di pesawat ternyata juga bisa merusak kesehatan kulit.

Menurut Vivian Yong, dokter estetika di IDS Clinic di Singapura, kabin resirkulasi seperti yang digunakan dalam pesawat memiliki tingkat kelembapan kurang dari 20 persen dibandingkan kelembapan di darat, yang mencapai 40 hingga 60 persen.

Moda transportasi seperti pesawat menggunakan jenis kabin resirkulasi yang dirancang untuk mengatur sirkulasi udara di dalamnya. Dalam kabin resirkulasi, udara di dalam ruangan diambil, diolah, dan kemudian dikembalikan ke ruangan tersebut, sehingga udara yang dihirup oleh penghuni kabin terus menerus dijaga kualitasnya.

Udara kering inilah yang dinilai Yong tidak hanya mengeringkan kulit, tetapi juga saluran hidung, sinus, mata, dan bibir. Tapi bukan itu saja, dia menambahkan bahwa mengeringnya selaput lendir ini juga bisa membuat seseorang lebih rentan terhadap virus.

Pasalnya, Yong menuturkan, tingkat kelembapan di bawah 30 persen dapat mengakibatkan kulit menjadi kering.

"Apa pun di bawah 30 persen dianggap terlalu kering untuk kenyamanan. Selain itu, kelembapan relatif menurun seiring ketinggian, dan pada ketinggian jelajah tipikal 35.000 kaki dan 41.000 kaki, kelembapan relatif kurang dari 1 persen," jelas Yong kepada Channel News Asia.

Dengan demikian, udara segar yang masuk ke dalam kabin menjadi sangat kering saat terbang di ketinggian tersebut.

Tak hanya kulit kering, bepergian dengan pesawat juga memperbesar potensi Anda untuk terpapar radiasi sinar matahari atau ultraviolet (UV), dibandingkan dengan di darat.

"Kombinasi dari berkurangnya tutupan awan, pantulan dari awan, dan secara signifikan lebih dekat ke lapisan ozon, yang telah memerangkap banyak radiasi UV matahari, semuanya berkontribusi pada peningkatan paparan UV saat terbang," jelas Yong.

Namun, Anda tak perlu khawatir, sedikitnya ada empat jenis perawatan kulit yang bisa Anda lakukan selama penerbangan untuk mengatasi serangkaian masalah yang mengancam kulit Anda selama penerbangan jarak jauh:

1. Rutin menerapkan ulang sunscreen

Mengingat risiko terkena paparan radiasi sinar UV meningkat ketika Anda dalam penerbangan, penggunaan sunscreen tentu jadi krusial. Mantan pramugari dan YouTuber, Jeanette Ong, lantas merekomendasikan untuk menerapkan sunscreen tidak hanya sebelum penerbangannya, tetapi juga secara teratur menerapkannya kembali selama penerbangan.

"Saya akan mencoba menerapkan lapisan ganda dan juga membawa stik tabir surya, yang dapat saya terapkan kembali tanpa merusak riasan saya," ujar Ong seperti dikutip dari Channel News Asia.

Dan tentu saja, jangan lupa untuk menurunkan naungan jendela jika Anda duduk di dekatnya.

"Sementara bahan jendela pesawat dapat menghalangi sinar UVB, mereka hanya menghentikan penetrasi sinar UVA sekitar 50 persen," ujar Yong.

3. Pelembap

Selain minum banyak air, jaga agar kulit tetap terhidrasi dengan baik dengan pelembap atau face mist yang mampu melembapkan. Ong berbagi bahwa dia melihat mantan rekannya menghapus riasan mereka selama penerbangan panjang dan menerapkan skincare ulang hanya untuk melembabkan kulit mereka, sebelum merias wajah mereka lagi.

Untuk memaksimalkan kelembapan kulit wajah, Anda juga bisa menggunakan sheet mask. Namun, Tan Ying Zhou, pendiri dan direktur medis dari Mizu Aesthetics, memperingatkan agar masker tidak terlalu lama menempel di kulit.

"Masker tidak boleh dibiarkan terlalu lama atau semalaman karena memiliki efek sebaliknya yaitu menyerap kembali kelembapan dari kulit," ujar Zhou.

4. Hapus Make-up

Sama seperti rutinitas ketika hendak tidur, Anda juga tidak boleh memakai riasan saat penerbangan jarak jauh untuk menghindari timbulnya jerawat.

"Kelembaban rendah di dalam pesawat membuat kulit dehidrasi, yang dapat menyebabkan produksi sebum berlebih. Dengan alas bedak yang berat menjebak kotoran dan sebum untuk waktu yang lama, ini menjadi tempat berkembang biak yang sempurna untuk terbentuknya jerawat, "jelas Zhou.

Zhou menyarankan merias wajah sebelum mendarat atau bahkan setelahnya. Namun, pastikan untuk lebih dulu membersihkan kulit Anda secara menyeluruh untuk menghilangkan kotoran dan sebum yang mungkin terkumpul selama penerbangan sebelum mulai menggunakan make-up.

5. Gunakan lip balm

Selain kulit, sirkulasi udara di pesawat juga bisa membuat bibir Anda kering. Karena itu jangan lupa untuk membawa lip balm ketika hendak bepergian dengan pesawat dan aplikasikan produk pelembap itu secara rutin selama penerbangan. Akan lebih baik jika lip balm yang Anda kenakan mengandung SPF.

"Kulit di bibir lebih tipis dan lebih halus daripada kulit di bagian tubuh lainnya, dan seringkali merupakan area pertama yang menunjukkan tanda-tanda kekeringan. Bibir pecah-pecah tidak hanya tidak estetis, tetapi juga bisa menyakitkan," jelas Yong.

Baca Juga: