JAKARTA - Banyak birokrat berpikir, jabatan struktural hal yang sangat penting sehingga selalu menjadi incaran para birokrat, karena dianggap memiliki kewenangan kuat. Dengan mindset seperti ini, Aparatur Sipil Negara (ASN) sering cenderung meminta dilayani daripada melaksanakan tugas utamanya.
"Nah, pola pikir birokrat seperti itu segera diubah dengan pengalihan jabatan struktural menjadi fungsional yang lebih mengedepankan kompetensi individu," kata Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Menpan RB) Tjahjo Kumolo, di Jakarta, Jumat (18/6).
Menurut Tjahjo, harus diakui banyak birokrat lebih berorientasi pada jabatan structural dan beranggapan yang menduduki jabatan struktural akan memiliki kekuasaan yang sedemikian kuat. Padahal, tugas utama setiap ASN adalah memberikan pelayanan bagi masyarakat.
"Melalui penyederhanaan birokrasi, pola pikir seperti ini akan kita ubah menjadi pola pikir yang lebih mengoptimalkan fungsi-fungsi spesifik tugas pemerintahan yang mengutamakan pelayanan kepada masyarakat," kata mantan Menteri Dalam Negeri tersebut.
Untuk itu, tambah dia, pemerintah kemudian menggulirkan kebijakan penyederhanaan birokrasi menjadi dua level untuk memangkas rangkaian hierarki pengambilan keputusan yang terlalu panjang. Jika hierarki terlalu panjang bakal menghambat proses pelayanan publik.
"Kita tentunya berharap penyederhanaan birokrasi menjadi dua level akan berdampak pada peningkatan kinerja birokrasi. Termasuk upaya membuat birokrasi menjadi lebih gesit, dinamis," kata dia.

Baca Juga: