JAKARTA - Universitas Al-Azhar Indonesia atau UAI pada Rabu 10 Agustus 2022 tepat berusia 22 tahun. Perjalanan UAI sebagai perguruan tinggi yang berdiri sejak tahun 2000 telah menghasilkan enam fakultas dan sembilan belas program studi sarjana yang telah terakreditasi oleh Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN PT).

Sebagai bentuk rasa syukur, UAI menyelenggarakan Sidang Terbuka Senat Akademik UAI diselenggarakan bertepatan dengan dengan milad ke-22. Bertempat di Ruang Auditorium Arifin Panigoro Lantai 3, acara ini dihadiri oleh seluruh sivitas akademika UAI, beserta Dewan Pengurus Yayasan Pesantren Islam Al Azhar.

Pada kesempatan tersebut Direktur Inovasi UAI, Hanny Nurlatifah, MM, menyampaikan bahwa membangun budaya inovasi di lingkungan universitas merupakan bukti kesungguhan UAI untuk mengambil peran dalam masyarakat. "Banyak hasil penelitian yang belum menjadi produk yang bermanfaat bagi masyarakat merupakan tantangan bagi pengelola perguruan tinggi," ujar dia pada kesempatan tersebut.

Bersamaan dengan peringatan Milad UAI yang ke-22, Direktorat Inovasi meluncurkan buku Profil Inovasi 2022. Buku ini berisi kurasi produk-produk hasil inovasi sivitas akademika UAI sepanjang 2022. Rinciannya 17 Produk Inovasi dan 27 Konsep Produk Inovasi.

Buku profil ini diharapkan menjadi jembatan antara produk yang dihasilkan oleh Perguruan Tinggi dengan Dunia Usaha Dunia Industri (DUDI) untuk berkolaborasi. Salah satu produk inovasi UAI telah berhasil berkolaborasi dengan mitra, pada tahun 2022.

Inovasi yang telah mendapatkan Pendanaan Program Matching Fund Kedai Reka berjudul Pengembangan Smart Class Untuk Mendukung Ekosistem Pembelajaran Digital di Perguruan Tinggi, kolaborasi antara UAI, PT. Visi Tiga Media, dan Institut Kesehatan Mitra Bunda.

Menurut Rektor UAI, Prof. Dr. Ir. Asep Saefuddin, M.Sc., dalam pidatonya, saat ini jika diibaratkan sebagai manusia maka, UAI berada pada fase remaja akhir, yaitu sebuah fase peralihan dari remaja menjadi dewasa. Fase ini ditandai dengan adanya berbagai bentuk pematangan baik secara fisik maupun mental.

"Pada fase ini pemikiran seseorang menjadi lebih terbuka dan terorganisir. Begitu pun UAI, saat ini sedang membentuk kematangan diri untuk menjadi universitas terkemuka yang melahirkan manusia-manusia unggul dan bermartabat, yang memiliki kemampuan intelektual berlandaskan nilai-nilai spiritual, moral, dan etika Islam sesuai dengan misinya," paparnya.

Ia menambahkan, pandemi Covid-19 telah mengubah pola belajar mengajar di seluruh tingkatan pendidikan, tidak hanya di Indonesia, tetapi juga di dunia. Pembelajaran jarak jauh yang dulunya dianggap sebagai arah belajar masa depan dan sering terhambat oleh regulasi, ternyata sekarang menjadi sebuah keniscayaan yang harus dilakukan oleh universitas dalam waktu yang sangat cepat. Apalagi sumber belajar saat ini semakin banyak.

Baca Juga: