Twitter akan memperkenalkan fitur label resmi untuk beberapa akun terverifikasi, setelah produk berlangganan premium Twitter diluncurkan secara resmi.

Dibanderol dengan harga 8 dolar AS atau sekitar Rp125 ribu per bulan, pengguna Twitter dengan produk berlangganan premium tersebut bisa mendapatkan tanda centang biru pada akun mereka.

Namun, Eksekutif dan Manajer Proyek Twitter, Esther Crawford, mengatakan tidak semua akun yang telah centang biru akan ditawarkan label resmi ini. Dengan kata lain, label resmi tak akan diperjualbelikan untuk semua orang.

Adapun dengan produk berlangganan premium Twitter baru ini, Crawford menuturkan hanya ada beberapa kelompok pengguna Twitter yang akan menerima label resmi. Kelompok pengguna tersebut adalah akun pemerintah, perusahaan komersial, rekan bisnis, media besar, penerbit, dan beberapa figur publik.

Centang biru selama ini memerlukan verifikasi identitas, sehingga dapat digunakan untuk memerangi informasi yang salah dan memberi sinyal kepada pengguna bahwa tweet dari akun bertanda centang biru berasal dari akun resmi dan bukan scammer. Sementara saat ini, tidak jelas apakah sistem tanda centang biru yang baru juga akan memiliki proses verifikasi.

"Twitter Blue yang baru tak melibatkan verifikasi ID, ini merupakan layanan berbayar yang memberikan centang biru serta akses terhadap fitur-fitur terpilih," ujar Crawford, seperti dilansir Reuters, Rabu (9/11/2022).

Keberadaan akun-akun palsu pemerintahan telah menjadi satu masalah berulang yang dihadapi oleh Twitter. Di sisi lain, ada pula kekhawatiran bahwa otoritas pemerintah dari berbagai negara enggan untuk membayar produk berlangganan premium yang akan diluncurkan oleh Twitter ini.

Menurut Reuters, Menteri Kesehatan Prancis Olivier Veran pada hari Minggu mengatakan bahwa dia tidak akan membayar biaya bulanan yang baru.

Baca Juga: