JAKARTA - Presiden Joko Widodo minta program penurunan stunting atau kekerdilan dijalankan dengan fokus dan tepat sasaran, bukan sekadar seremonial berupa pemberian makanan tambahan (PTM) dan gizi yang selalu dilakukan pada akhir tahun.

Hal tersebut disampaikan Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko seusai mengikuti rapat terbatas yang dipimpin Presiden terkait percepatan penurunan kekerdilan, secara daring di Jakarta, Selasa.

"Sesuai arahan bapak Presiden, laju penurunan stunting per tahun minimal tiga (3) persen. Ini membutuhkan langkah fokus, tepat sasaran, dan terpadu, bukan seremonial untuk menghabiskan anggaran seperti sebelum-sebelumnya," ujar Moeldoko dalam siaran pers Kantor Staf Presiden.

Moeldoko menyampaikan, program percepatan penurunan kekerdilan akan dilakukan secara terpadu, di bawah tanggung jawab Kementerian Kesehatan dan BKKBN, dengan anggaran belanja sebesar 50 triliun rupiah.

"Langkah ini diambil karena sebelumnya percepatan penurunan stunting melibatkan 19 kementerian/lembaga. Ini yang dinilai bapak Presiden tidak efektif sehingga ke depan lebih disederhanakan," jelas Moeldoko.

Baca Juga: