ISTANBUL - Turki pada Kamis (24/10) melancarkan serangan udara terhadap target-target kelompok militan Kurdi di Suriah dan Irak setelah menyalahkan Partai Pekerja Kurdistan atau Kurdistan Workers' party (PKK) atas serangan mematikan di kantor pusat perusahaan kedirgantaraan nasional Turki pada hari Rabu yang menewaskan lima orang.

Dilansir The Guardian, Organisasi Intelijen Nasional Turki mengatakan telah menargetkan sejumlah "lokasi strategis" yang digunakan oleh PKK, atau oleh milisi Kurdi Suriah yang berafiliasi dengan militan, Anadolu Agency melaporkan.

Belum ada pernyataan langsung dari PKK mengenai serangan tersebut atau serangan udara Turki.

"Sasarannya termasuk fasilitas militer, intelijen, energi, infrastruktur, dan depot amunisi," kata laporan itu.

Seorang pejabat keamanan mengatakan pesawat nirawak bersenjata digunakan dalam serangan hari Kamis.

Pasukan Demokratik Suriah atau Syrian Democratic Forces (SDF) yang dipimpin Kurdi mengatakan pada hari Kamis bahwa serangan udara Turki menewaskan 12 warga sipil di timur laut Suriah.

"Selama beberapa jam terakhir, gelombang baru serangan (Turki) di Suriah utara dan timur menewaskan 12 warga sipil, termasuk dua anak-anak, dan melukai 25 lainnya," kata pernyataan dari SDF, kelompok yang didukung Amerika Serikat.

"Selain wilayah berpenduduk, pesawat tempur dan UAV (pesawat tanpa awak) Turki menargetkan toko roti, pembangkit listrik, fasilitas minyak, dan pos pemeriksaan Pasukan Keamanan Dalam Negeri (Kurdi)," imbuh pernyataan tersebut, yang juga melaporkan penembakan oleh Turki.

Pada hari Rabu, angkatan udara Turki melakukan serangan terhadap target serupa di Suriah utara dan Irak utara , beberapa jam setelah pejabat pemerintah Turki menyalahkan PKK atas serangan mematikan di markas besar perusahaan kedirgantaraan dan pertahanan Tusa? di dekat Ankara.

"Lebih dari 30 target dihancurkan dalam serangan udara," kata kementerian pertahanan Turki.

Serangan terhadap Tusa? terjadi ketika dua penyerang, seorang pria dan seorang wanita, tiba di kantor pusat firma tersebut dengan taksi yang mereka sita setelah membunuh pengemudinya, menurut laporan.

Bersenjatakan senapan serbu, pasangan itu meledakkan bahan peledak dan melepaskan tembakan, menewaskan empat orang di perusahaan itu, termasuk seorang anggota personel keamanan dan seorang insinyur mekanik.

Tim keamanan dikirim segera setelah serangan dimulai sekitar pukul 3.30 sore waktu setempat, kata menteri dalam negeri. Kedua penyerang itu juga tewas dan lebih dari 20 orang terluka dalam serangan itu.

Tusa? merancang, memproduksi, dan merakit pesawat sipil dan militer, kendaraan udara tak berawak (UAV), dan sistem industri pertahanan dan ruang angkasa lainnya. Sistem pertahanannya telah dianggap sebagai kunci bagi Turki untuk mendapatkan keunggulan dalam perangnya melawan militan Kurdi.

Serangan itu terjadi sehari setelah kepala partai nasionalis sayap kanan yang bersekutu dengan presiden Turki, Recep Tayyip Erdo?an, mengemukakan kemungkinan bahwa pemimpin PKK yang dipenjara dapat diberikan pembebasan bersyarat jika ia meninggalkan kekerasan dan membubarkan organisasinya.

PKK pimpinan Abdullah Öcalan telah memperjuangkan otonomi di wilayah tenggara Turki dalam konflik yang telah menewaskan puluhan ribu orang sejak tahun 1980-an. Kelompok ini dianggap sebagai kelompok teroris oleh Turki dan sekutu-sekutu barat negara tersebut.

Baca Juga: