ANKARA - Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan, mengumumkan rencana ambisius mengirim misi ke bulan pada 2023, untuk memperingati 100 tahun berdirinya Republik Turki modern. Misi Turki ke Bulan pada 2023 itu diungkap Presiden Erdogan saat meluncurkan program ruang angkasa.
"Tujuan utama dan yang paling penting dalam program ruang angkasa nasional adalah melakukan kontak dengan Bulan di perayaan 100 tahun Republik [Turki]," kata Presiden Erdogan, seperti dikutip kantor berita negara tersebut, Anadolu, Kamis (11/1). "Insya Allah kita akan ke Bulan," imbuh Erdogan.
Ia mengatakan pada fase pertama misi Turki akan lebih banyak menggantungkan pada mitra internasional yang ia tidak disebutkan namanya, dalam upaya mencapai Bulan. Setelah itu, Turki akan mengembangkan sendiri roket, yang nantinya akan dipakai untuk misi-misi di masa depan.
Erdogan mengatakan diharapkan roket nasional Turki bisa diluncurkan pada 2028. Dikatakan, ketika fase ini dilalui, Turki akan menjadi satu dari sedikit negara di dunia yang bisa melakukan kegiatan saintifik di Bulan.
Erdogan mengatakan dalam jangka panjang Turki ingin bisa mengirim astronot ke ruang angkasa. Anadolu mengatakan bahwa Turki akan meluncurkan proyek-proyek ruang angkasa dan teknologi kesehatan pada 2021.
Pada 27 Januari, pejabat di kantor kepresidenan mengatakan, Erdogan berbicara dengan pendiri SpaceX dan Tesla, Elon Musk, melalui telepon membahas kerja sama teknologi ruang angkasa. SpaceX meluncurkan satelit telekomunikasi Turki, Turksat 5A pada 8 Januari.
Pemerintah Turki berencana mengirim Turksat 5B pada Juni tahun ini, sementara satelit Turksat 6A menurut rencana akan diluncurkan pada awal 2022. Pada 24 Januari Turki meluncurkan satelit Aselsat 3U Cube juga dengan roket SpaceX. BBC/I-1