JAKARTA - Kementerian Pertanian (Kementan) menyambut baik pembentukan holding BUMN klaster pangan yang terdiri dari delapan BUMN termasuk PT Berdikari yang bergerak di bidang bisnis peternakan terintegrasi dari hulu ke hilir, khususnya untuk ayam ras pedaging.

Saat peluncuran dua Produk baru PT Berdikari yakni BeBest dan Gerai Daging Berdikari di Gudang PT Berdikari Logistik Indonesia, Tanjung Priok, Jakarta, Senin (23/8), Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo mengatakan peluncuran itu merupakan salah satu upaya untuk mewujudkan kemandirian pangan di Indonesia dengan penyediaan protein hewani berkualitas bagi masyarakat Indonesia dan meningkatkan kualitas sumber daya manusia Indonesia seutuhnya.

Mentan SYL berharap, dengan terbentuknya BUMN klaster pangan tersebut, PT Berdikari dapat semakin berperan aktif khususnya sebagai off taker dalam penyerapan Live Bird peternak melalui berbagai pilihan produk olahan berkualitas dengan harga yang terjangkau bagi masyarakat.

"Kami juga mengharapkan PT Berdikari dapat berperan aktif menjadi eksportir produk pertanian nasional, khususnya untuk produk olahan hasil peternakan, dan mampu menembus ke pasar-pasar potensial, baik Asia, Timur Tengah bahkan ke seluruh dunia," ucapnya melalui keterangannya.

Surplus Daging

Mentan mengungkapkan, pada 2020, kebutuhan daging ayam ras di Indonesia mencapai 2,7 juta ton per tahun, sementara produksi nasional sebesar 3,2 juta ton per tahun, sehingga Indonesia mengalami surplus produksi daging ayam ras secara nasional sebesar 496 ribu ton.

Di satu sisi, konsumsi daging ayam ras masyarakat Indonesia per kapita per tahun pada 2020 sebesar 10,1 kg, masih relatif lebih rendah dibanding konsumsi negara ASEAN lainnya seperti Malaysia (49,3 kg), Vietnam (16,5 kg) dan Philipina (13,7 kg).

Direktur Utama PT Berdikari Harry Warganegara menyampaikan produk berdikari BeBest merupakan produk hilirisasi dalam bentuk olahan seperti bakso, kornet, sosis, nugget dan lainnya.

Baca Juga: