JAKARTA- Pertamina Hulu Energi (PHE) menjadikan pengelolaan Wilayah Kerja (WK) Peri Mahakam sebagai salah satu fokus eksplorasi perusahaan demi menunjang ketahanan energi nasional dan penguatan portofolio perusahaan.
Direktur Utama PHE, Wiko Migantoro di Jakarta, pekan lalu mengatakan pihaknya berkomitmen menerapkan seluruh pengetahuan dan best practice perusahaan, khususnya dalam pengalaman operasi migas di kawasan timur Kalimantan dalam upaya percepatan penemuan cadangan gas strategis dalam eksplorasi WK Peri Mahakam.
"Kami percaya dengan luasnya kehadiran PHE melalui afiliasinya di kawasan tersebut dapat memberikan benefit kepada konsorsium PHE-Eni dalam memenuhi komitmen pasti dan milestone eksplorasi di WK Peri Mahakam. Hal tersebut dalam rangka mengakselerasi kontribusi WK Peri Mahakam terhadap peningkatan produksi nasional sesegera mungkin," kata Wiko.
Sebelumnya, PT Pertamina Hulu Borneo bersama Eni Peri Mahakam Ltd., resmi menjadi pengelola WK Peri Mahakam dengan ditandatanganinya kontrak kerja sama pada 30 Mei 2023. Eni akan menjadi operator selama masa eksplorasi, lalu Pertamina akan menjadi operator untuk masa pengembangan.
Kontrak kerja sama WK Peri Mahakam akan berlaku selama 30 tahun dengan menggunakan skema cost recovery. Nilai investasi komitmen pasti tiga tahun pertama masa eksplorasi ialah sebesar 7,2 juta dollar AS yang meliputi kegiatan studi geology & geophysic (G&G), akuisisi, dan processing 150 km persegi data seismik 3D serta pengeboran satu sumur eksplorasi.
Terletak di lepas pantai dan daratan timur Kalimantan, Pertamina mencatat WK Peri Mahakam memiliki posisi strategis dengan potensi besar untuk bersinergi dengan lapangan-lapangan migas lain di sekitarnya yang juga dioperasikan oleh Pertamina dan Eni.
Tidak hanya terbatas di sektor hulu, sinergi positif diharapkan juga dapat dilakukan dengan Bontang LNG dan Balikpapan refinery yang memerlukan tambahan pasokan minyak dan gas bumi di tengah-tengah penurunan produksi lapangan-lapangan eksisting.