Ciamis - Pemerintah Kabupaten Ciamis, Jawa Barat, terus berupaya mengembangkan sektor pariwisata yang diperkuat pada karakter wisata alam dan budaya karena dinilai memiliki dampak luas yang dapat menumbuhkan perekonomian daerah.
"Kami di Dinas Pariwisata mengemas membangun pariwisata Ciamis itu titik tumpunya di dua karakter, wisata alam dan wisata budaya," kata Kepala Dinas Pariwisata (Dispar) Kabupaten Ciamis Budi Kurniawan di Ciamis, Minggu.
Ia menuturkan Kabupaten Ciamis memiliki destinasi wisata yang beragam mulai dari alam maupun budaya, termasuk saat sebelum Pangandaran lepas dari Ciamis dan menjadi Daerah Otonomi Baru (DOB) Kabupaten Pangandaran tahun 2012, Ciamis memiliki wisata unggulan yakni pantai.
Sejak Pangandaran menjadi DOB, kata dia, Kabupaten Ciamis berupaya membangun dan mengembangkan potensi berbagai sektor pariwisata dengan karakter yang dimiliki daerah yakni wisata alam, dan wisata budaya yang memiliki banyak peninggalan sejarah kerajaan.
"Ciamis ini menjadi pusatbekas Kerajaan Galuh, sehingga budayanya lebih kental, punya akar, lebih jelas, sehingga peninggalan di era Galuh, kemerdekaan itu masih tetap sampai sekarang, itu menjadi hal yang unik, daya tarik orang datang," katanya.
Ia mengatakan saat ini yang sudah berkembang wisata alam dan budaya serta memiliki daya tarik tersendiri yakni Situ Lengkong di Kecamatan Panjalu, Astana Gede dan Situ Wangi di Kecamatan Kawali, Tirta Winaya di Kecamatan Ciamis, wisata Karangkamulyan di Kecamatan Cijeungjing.
Tingkat kunjungan wisatawan yang datang ke Kabupaten Ciamis itu tercatat tahun 2023 mencapai 1,1 juta orang, destinasi wisata yang paling banyak dikunjungi yakni Situ Lengkong sebanyak 600 ribuan orang.
"Yang paling dikenal baru tiga, Karangkamulyan, Situ Lengkong Panjalu, dan Astana Gede Kawali. Pengunjung paling banyak ke Situ Lengkong Panjalu, pengunjung banyak dari Jawa Timur karena wisata ziarah, di Situ Lengkong dalam satu tahun hampir 600 ribu orang," katanya.
Ia menyebutkan wisata budaya yang disuguhkan di Kabupaten Ciamis yakni tempat peninggalan bersejarah, dan juga menggelar kegiatan upacara adat yang seringkali dalam momentum tertentu dilaksanakan di sejumlah desa dengan khas sejarahnya.
Kegiatan budaya dan tradisi yang ada di desa-desa itu, kata dia, oleh Dispar Ciamis dikemas menjadi desa wisata, sehingga menjadi daya tarik tersendiri untuk dikunjungi wisatawan maupun menjadi objek studi banding bagi daerah lainnya.
"Makanya Pemerintah Ciamis melalui Dinas Pariwisata, desa-desa yang memiliki acara tradisi dan kebudayaan yang cukup unik itu kita bungkus, kita kemas dengan judul desa wisata, jadi di Kabupaten Ciamis itu selain membangun wisata sejarah, wisata budaya, itu desa wisata," katanya.
Ia mengungkapkan alasan mengembangkan sektor pariwisata di Ciamis itu karena keberadaannya selama ini telah memberikan dampak yang positif untuk sektor pertumbuhan ekonomi masyarakat.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2023, kata dia, dampak dari wisata itu telah terjadi perputaran uang di Ciamis sebesar Rp480 miliar, angka yang cukup besar dari sektor pariwisata, sehingga pemerintah daerah terus mengembangkannya.
"Masukan PAD(pendapatan asli daerah) itu dari tiket yang kita jual, tapi kan ada dampak ekonomi luas, karena orang datang kan 'buang uang'. Dalam rilis BPS kemarin itu sudah di atas Rp480 miliar ternyata, jadi nanti ini kan berpengaruh ke PAD, ternyata sektor pariwisata di Ciamis aset dan omzetnya uang yang berputar di Ciamis itu Rp480 miliar," katanya.
Ia menambahkan, besarnya dampak dari sektor pariwisata itu membuat pihaknya terus berupaya mengembangkan pariwisata dan diharapkan bisa mendapatkan dukungan dari sisi anggaran dan kolaborasi dengan organisasi perangkat daerah lainnya, sehingga bisa mendongkrak PAD.
"Karena bagi daerah seperti Ciamis, itu kita tidak ada cara lain kecuali kita fokus bagaimana membangun sektor produktif yang ujungnya nanti peningkatan PAD, dan pariwisata ini termasuk strategis menjadi prioritas," kata Budi.
Tumbuhkan Perekonomian Warga, Pemkab Ciamis Terus Kembangkan Pariwisata
10 Juni 2024, 04:52 WIB
Waktu Baca 3 menit