Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) melaporkan penyakit kardiovaskular merenggut sekitar 17,9 juta jiwa setiap tahunnya. Angka ini menjadikannya sebagai penyebab kematian utama secara global.

Penyakit kardiovaskular merupakan sekelompok gangguan jantung dan pembuluh darah dan termasuk penyakit jantung koroner, penyakit serebrovaskular, penyakit jantung rematik dan kondisi lainnya.

Melansir laman Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Airlangga, risiko penyakit kardiovaskular meningkat seiring dengan bertambahnya usia karena terganggunya sistem kardiovaskular. Menurut Layanan Kesehatan Nasional Inggris (NIH), penyakit kardiovaskular paling umum terjadi pada orang berusia di atas 50 tahun. Adapun faktor risiko terjadinya penyakit kardiovaskular paling sering yaitu hipertensi, diabetes Melitus, dislipidemia, obesitas, dan merokok. Konsumsi alkohol yang berlebihan juga dapat meningkatkan kadar kolesterol dan tekanan darah, serta berkontribusi terhadap risiko terkena penyakit kardiovaskular.

Namun, faktor risiko yang disebutkan dapat dipengaruhi dan bertindak secara berbeda tergantung pada profil genetik yang berbeda dari individu dan usia. Artinya, risiko terkena penyakit kardiovaskular bisa jauh lebih tinggi pada beberapa individu. Layanan Kesehatan Nasional Inggris (NIH) menuturkan seseorang yang memiliki riwayat keluarga penderita penyakit kardiovaskular juga lebih berisiko mengidap penyakit yang sama. Khususnya, mereka yang memiliki ayah atau saudara laki-laki yang didiagnosis menderita penyakit kardiovaskular sebelum mereka berusia 55 tahun. Juga, ibu atau saudara perempuan yang didiagnosis menderita penyakit serupa sebelum mereka berusia 65 tahun.

Meski beberapa faktor risiko penyakit jantung seperti riwayat keluarga, jenis kelamin, atau usia tak bisa dihindari, ada banyak cara untuk mengurangi risiko penyakit jantung.

Merangkum laman Mayo Clinic, sedikitnya ada tujuh langkah untuk menurunkan risiko penyakit jantung mulai dari menurunkan tekanan darah dan kadar kolesterol.

1. Berhenti merokok

Salah satu hal terbaik yang dapat dilakukan untuk menjaga kesehatan jantung adalah dengan berhenti merokok termasuk menghindari asap rokok. Pasalnya, bahan kimia dalam tembakau dapat merusak jantung dan pembuluh darah. Asap rokok mengurangi oksigen dalam darah, yang meningkatkan tekanan darah dan detak jantung karena jantung harus bekerja lebih keras untuk mensuplai oksigen yang cukup ke tubuh dan otak.

2. Meningkatkan aktivitas fisik

Faktanya, Rutin melakukan aktivitas fisik dapat membantu mengontrol berat badan dan mengurangi kemungkinan mengembangkan kondisi lain yang dapat membebani jantung, seperti tekanan darah tinggi, kolesterol tinggi, dan diabetes tipe 2. Cobalah untuk melakukan olahraga aerobik seperti jalan cepat, berlari, bersepeda, atau berenang, setidaknya 30 hingga 60 menit setiap hari untuk membantu memperkuat jantung dan meningkatkan sirkulasi darah. Jika tak terbiasa berolahraga, mulailah dengan melakukan aktivitas fisik sesederhana lebih banyak bergerak, menaiki tangga, dan mengajak anjing berjalan-jalan, dan lain sebagainya. Anda akan merasakan manfaat yang lebih besar dengan meningkatkan intensitas, durasi, dan frekuensi latihan Anda.

3. Menerapkan pola makan sehat

Makan makanan yang sehat terbukti mampu menyehatkan jantung. Diet sehat dapat membantu melindungi jantung, meningkatkan tekanan darah dan kolesterol, serta mengurangi risiko diabetes tipe 2. Pilihlah makanan yang rendah lemak jenuh, kolesterol, serta tinggi serat, vitamin, dan mineral. Anda juga bisa menerapkan dua pola makan yang menyehatkan jantung termasuk rencana makan Dietary Approaches to Stop Hypertension (DASH) dan diet Mediterania.

4. Mempertahankan berat badan yang sehat

Kelebihan berat badan terutama di sekitar bagian tengah tubuh dapat meningkatkan risiko penyakit jantung. Mulailah rutin mengukur indeks massa tubuh (BMI) menggunakan tinggi dan berat badan untuk menentukan apakah seseorang kelebihan berat badan atau obesitas. Menurut Mayo Clinic, BMI 25 atau lebih tinggi dianggap kelebihan berat badan dan umumnya dikaitkan dengan kolesterol tinggi, tekanan darah tinggi, dan peningkatan risiko penyakit jantung dan stroke.

5. Tidur yang berkualitas

Orang yang kurang tidur memiliki risiko lebih tinggi untuk terkena obesitas, tekanan darah tinggi, serangan jantung, diabetes, dan depresi. Kebanyakan orang dewasa membutuhkan setidaknya tujuh jam tidur setiap malam. Atas dasar itu, jadikan tidur sebagai prioritas dalam hidup Anda. Jika Anda kesulitan untuk tidur, cobalah tetapkan jadwal tidur dan bangun pada waktu yang sama setiap hari. Jaga agar kamar tidur Anda gelap dan sunyi, sehingga lebih mudah untuk tidur.

6. Mengelola stres

Penting untuk mengelola stres dengan baik karena stres yang berkepanjangan dapat meningkatkan risiko terkena penyakit jantung. Hindari mengatasi stres dengan cara yang tidak sehat, seperti makan berlebihan, minum, atau merokok. Cobalah mengelola stres dengan cara yang lebih baik seperti melakukan relaksasi, meditasi, yoga, atau melakukan aktivitas yang menyenangkan.

7. Rutin melakukan pemeriksaan kesehatan

Mengingat tekanan darah tinggi dan kolesterol tinggi dapat merusak jantung dan pembuluh darah, penting untuk memeriksa kesehatan untuk mengontrol tekanan darah dan kolesterol Anda untuk mengukur apakah Anda perlu mengambil tindakan lebih lanjut. Mulai usia 18 tahun, tekanan darah harus diukur setidaknya setiap dua tahun sekali untuk menyaring tekanan darah tinggi sebagai faktor risiko penyakit jantung dan stroke.

Sementara untuk kolesterol, orang dewasa umumnya mengukur kolesterol mereka setidaknya setiap empat sampai enam tahun sekali. Skrining kolesterol biasanya dimulai pada usia 20 tahun, meskipun pengujian lebih awal mungkin disarankan jika Anda memiliki faktor risiko lain, seperti riwayat keluarga dengan penyakit jantung dini. Selain itu, penting juga untuk melakukan skrining diabetes tipe 2 mulai usia 45 tahun, dengan pengujian ulang setiap tiga tahun.

Baca Juga: