NEW DELHI - Seekor merpati yang ditahan polisi India selama delapan bulan akhirnya dilepaskan setelah dinyatakan bersih dari dugaan digunakan sebagai mata-mata Tiongkok.

Burung itu ditangkap di sebuah pelabuhan di Mumbai dengan "pesan yang ditulis dalam tulisan mirip Tiongkok" di sayapnya, demikian yang dilaporkan surat kabar Times of India.

"Awalnya, polisi memasukkan burung tersebut dalam kasus mata-mata, namun setelah menyelesaikan penyelidikan, mereka membatalkan tuduhan tersebut," tambah laporan itu.

Burung yang tidak disebutkan namanya itu disimpan di rumah sakit kota, sementara polisi melakukan penyelidikan.

Penyelidikan memakan waktu "delapan bulan yang mencengangkan", kata kantor Masyarakat untuk Perlakuan Etis terhadap Hewan (PETA) di India dalam pernyataannya pada Kamis (1/2).

PETA India mengatakan polisi telah memberikan "izin resmi kepada rumah sakit untuk melepaskan merpati" pada Rabu.

Laporan media lokal mengatakan burung itu terbang dalam keadaan sehat.

Kasus merpati ini merupakan kasus terbaru, setelah beberapa orang ditahan pihak berwenang India karena dicurigai melakukan aksi spionase.

Petugas keamanan perbatasan menahan seekor merpati pada 2016 setelah hewan itu ditemukan membawa pesan ancaman kepada Perdana Menteri Narendra Modi di dekat perbatasan India dengan musuh bebuyutannya, Pakistan.

Merpati lain ditahan di bawah penjagaan bersenjata pada 2010 setelah ditemukan di wilayah yang sama dengan cincin di sekitar kakinya dan nomor telepon serta alamat Pakistan tertera di tubuhnya dengan tinta merah.

Para pejabat dalam kasus tersebut memerintahkan agar tidak seorang pun diizinkan mengunjungi merpati tersebut, yang menurut polisi mungkin sedang menjalankan "misi khusus untuk memata-matai".

Baca Juga: