WASHINGTON - Ketua Federal Reserve, Jerome Powell, menyebut kekuatan ekonomi Amerika Serikat saat ia menurunkan suku bunga dari level yang sangat tinggi, dengan mengatakan AS dalam kondisi baik dan pertumbuhan terus berlanjut pada kecepatan yang solid.

Namun calon presiden dari Partai Republik, Donald Trump, baru-baru ini tidak sependapat. Dikutip dari Politico, pesan tentang ekonomi sangat penting karena warga AS menganggapnya sebagai salah satu isu utama dalam pemilu.

Trump masih unggul di sebagian mata pemilih. Sebuah jajak pendapat The New York Times/Siena terhadap calon pemilih yang dirilis pada hari Kamis, menunjukkan calon dari Partai Republik itu unggul 13 poin persentase atas Wakil Presiden Kamala Harris dalam pertanyaan tentang siapa yang akan lebih baik dalam mengelola ekonomi. Mantan Presiden tersebut memanfaatkan pemangkasan suku bunga bank sentral sebesar setengah poin persentase, dua kali lipat dari langkah standar, dengan menyatakan ekonomi sedang sangat buruk.

Serangan Baru

Langkah the Fed untuk menurunkan biaya pinjaman memberi Trump garis serangan baru terhadap catatan ekonomi pemerintahan Biden-Harris, dan babak baru dalam hubungannya yang sering kali kontroversial dengan kepala the Fed, yang dapat bergema bahkan saat inflasi memudar.

"Keputusan Fed menunjukkan ekonomi dan pasar kerja dalam kondisi yang sangat buruk," kata Brian Hughes, penasihat senior kampanye Trump, dalam sebuah pernyataan kepada Politico. "The Fed telah mulai memangkas suku bunga secara agresif menjelang pemilihan presiden karena AS sedang menuju resesi," katanya.

Namun survei lain menunjukkan Harris telah mempersempit kesenjangan, dan bahkan menyalip Trump setidaknya dalam satu survei. Masih menjadi pertanyaan terbuka apakah sentimen tersebut dapat diubah mendekati pemilu. Dalam upaya membantu argumen Harris, Presiden Joe Biden naik panggung pada hari Kamis untuk mengadvokasi kekuatan ekonomi, menunjuk pada pertumbuhan PDB yang kuat, harga yang mendingin, dan pengangguran yang rendah.

"Saya tidak di sini untuk mengatakan pekerjaan ini sudah selesai dengan baik. Saya tidak di sini untuk mengatakan kita tidak punya banyak pekerjaan yang harus dilakukan," kata Biden dalam pidatonya di Economic Club of Washington DC. Keputusan Powell untuk menurunkan suku bunga merupakan kemajuan, bukan kemenangan. Namun, ia menambahkan penting bagi negara untuk mengakui kemajuan ini karena jika tidak kemajuan yang telah kita buat akan tetap terkungkung oleh ketakutan akan pola pikir negatif yang mendominasi prospek ekonomi kita sejak pandemi dimulai.

Baca Juga: