WASHINGTON - Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump, geram dengan media yang disebutnya penyebar berita bohong. Trump bahkan secara spesifik menyebut surat kabar Washington Post sebagai comberan dalam sebuah pidato dihadapan sekitar 40.000 anggota pramuka yang sedang menggelar jambore nasional di West Virginia.

Sebelumnya, melalui akun media sosial Twitter, Trump telah mengungkapkan secara terbuka kekesalannya atas pemberitaan yang diklaimnya penuh kebohongan. Sejak dilantik menjadi orang nomor satu di AS pada 20 Januari 2017, Trump terus-menerus dililit berbagai persoalan politik.

"Begitu banyak berita tentang saya di Washington Post yang merupakan berita bohong. Berita-berita itu sama buruknya dengan tantangan peringkat (rating) yang dilakoni CNN. (Apakah mereka) pelobi bagi Amazon dan dinas pajak?" cuit Trump, Selasa (25/7).

"Malam ini, kita kesampingkan seluruh pertarungan politik di Washington DC. Kalian semua telah mendengar berita-berita bohong yang menyebar. Saya melihat para politisi di Washington dan melihat ini bukan sebuah tempat yang bagus. Saya melihat apa yang terjadi dan percayalah, saya lebih baik bersama Anda sekalian (ketimbang dengan para politisi)," kata Trump dihadapan anggota pramuka AS yang sedang mengikuti jambore nasional.

Dalam kesempatan itu, Trump pun menyebut banyak penasihatnya merupakan mantan anggota pramuka dan 10 anggota kabinet AS sekarang adalah mantan anggota pramuka.

Rasa Frustasi

Dalam beberapa pekan ini, Presiden Trump memang dalam sorotan setelah bertubi-tubi menghadapi sejumlah persoalan.

Pada akhir pekan lalu, dia bersiteru dengan sejumlah anggota senat dari Partai Republik terkait rencananya untuk merombak program jaminan kesehatan yang dikenal dengan sebutan Obamacare, yang mendapat penolakan dari beberapa anggota partainya sendiri.

Pada Senin (24/7) lalu, Presiden Trump dengan tegas memperingatkan anggota Partai Republik bahwa mereka harus meloloskan reformasi bidang jaminan kesehatan. Dia menyatakan program Obamacare sudah mati.

Bukan hanya itu, Trump juga harus menyaksikan menantunya, Jared Kushner, dicecar oleh anggota kongres AS mengenai dugaan sejumlah keterlibatannya dengan pemerintah Russia dalam pemilu Presiden AS 2016 lalu yang memenangkan Presiden Trump.

Kasus dugaan adanya kongkalikong dalam pemilu AS telah membuat Trump perang mulut dengan ketua Mahkamah Agung, yang juga sekutunya sendiri, Jeff Sessions, pada Senin lalu.

Ketegangan ini telah menimbulkan spekulasi kalau Trump kemungkinan sedang menyiapkan seorang calon untuk menggantikan Sessions.

Lewat akun Twitter, Trump menyebut Sessions telah terkepung, sebuah ekspresi atas rasa frustrasinya terhadap proses investigasi dugaan keterlibatan pemerintah Russia dalam pemilu AS 2016.uci/CNN/I-1

Baca Juga: