Proses pemakzulan yang dilakukan DPR AS sematamata upaya Partai Demokrat untuk mengambil alih jabatan presiden.

WASHINGTON DC - Presiden Donald Trump kembali dan tetap berkeras bahwa dirinya tidak melakukan kesalahan di tengah proses pemungutan suara oleh Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Amerika Serikat. Proses pemungutan suara untuk memakzulkan Trump akan dilangsungkan Rabu (18/12) waktu setempat.

Lewat cuitan di akun Twitter pribadinya, Trump mengatakan proses pemakzulan terhadap dirinya merupakan sesuatu hal yang mengerikan. Ia menegaskan tidak melakukan "sesuatu yang salah".

Menurut Trump, proses pemakzulan yang dilakukan Dewan Perwakilan AS semata-mata upaya Partai Demokrat untuk mengambil alih jabatan presiden.

Ketua Kongres AS, Nancy Pelosi, mengatakan Trump terbukti melakukan penyalahgunaan kekuasaan dengan bukti panggilan telepon dengan Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky, pada Juli lalu. Trump disebut memaksa Zelensky untuk menyelidiki keluarga mantan wakil presiden Joe Biden, rival utamanya pada Pemilu 2020 mendatang. Upaya tersebut diduga sebagai strategi Trump menyingkirkan Biden dari kandidat presiden AS.

Pelosi mengatakan apa yang dilakukan Trump merupakan sebuah penyalahgunaan kekuasaan untuk keuntungan pribadi dan hasrat politiknya.

"Fakta-fakta telah jelas bahwa Presiden menyalahgunakan kekuasaan untuk keuntungan pribadi, politik, dan menghalangi kongres. Di Amerika tidak ada yang kebal hukum," ucap Pelosi.

Trump menulis surat khusus sepanjang enam halaman kepada Pelosi, Selasa. Dalam surat itu, Trump memprotes keras upaya impeachment yang digagas DPR AS yang dikuasai politisi Demokrat.

"Impeachment ini menunjukkan hal yang belum pernah terjadi sebelumnya dan penyalahgunaan kekuasaan yang tidak konstitusional oleh para anggota Demokrat," bunyi surat Trump itu.

Bahkan, ia menegaskan artikel pemakzulan tidak sesuai dengan standar konstitusi bahkan hukum.

Bila Trump dimakzulkan oleh DPR AS, belum tentu ia akan dimakzulkan pula oleh Senat AS. AS memiliki konsep politik dua kamar. DPR dikuasai oleh Demokrat, sementara Senat oleh Republik, partai pendukung Trump.

Hasil Survei

Walaupun digoyang di DPR, peringkat penerimaan publik terhadap Trump dilaporkan mencapai level tertinggi di tengah proses pemakzulan itu. Survei terbaru Quinnic University, menyebutkan Trump memperoleh 43 persen peringkat penerimaan publik, tertinggi selama ini menjabat di Gedung Putih. Perguruan tinggi itu menuturkan perolehan penerimaan publik yang tinggi ini disebabkan oleh perekonomian AS yang menguat dalam beberapa waktu terakhir.

Menurut 73 persen responden, perekonomian AS saat ini berada dalam kondisi yang bagus. Tingkat pengangguran di AS saat ini mencapai rekor terendah dalam sejarah.

"Pandangan terkait perekonomian AS yang kuat belakangan menolong Presiden Trump mencapai rating penerimaan tertingginya sejak pertama duduk di Gedung Putih meski menjadi presiden ketiga AS yang akan dimakzulkan," kata analis Quinnipiac University, Mary Snow. ang/AFP/P-4

Baca Juga: