WASHINGTON DC - Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump, mengatakan bahwa ada 5 atau 6 negara Arab lainnya yang akan menyusul menyepakati upaya normalisasi hubungan dengan Israel. Hal itu disampaikan Trump saat menjamu Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, di Ruang Oval, Gedung Putih, Washington DC, jelang menyaksikan kesepakatan damai bersejarah antara Israel dengan Uni Emirat Arab (UEA) dan Bahrain pada Selasa (15/9) yang dimediasi AS.

"Kami masih menantikan sekitar 5 atau 6 negara lagi (menyusul untuk melakukan normalisasi hubungan dengan Israel) dan kami telah berunding dengan mereka," kata Presiden Trump.

Dalam pernyataannya, Presiden Trump sama sekali tak menyebutkan nama-nama negara tersebut, namun sempat memberi petunjuk selama pembicaraan bilateral terpisah dengan Menteri Luar Negeri UEA, Abdullah bin Zayed Al-Nahyan, bahwa Arab Saudi mungkin termasuk dalam lima atau enam negara tersebut.

"Kami telah melakukan pembicaraan yang luar biasa dengan Arab Saudi. Saya pikir mereka sangat terbuka dalam hal ini," ucap Trump jelang acara penandatanganan kesepakatan damai yang dijuluki Abraham Accords ini.

Bagi Timur Tengah, kesepakatan ini menandai terjadinya perubahan besar dari status quo yang telah berusia puluhan tahun di mana negara-negara Arab mencoba untuk mempertahankan persatuan melawan Israel atas pendudukannya terhadap Palestina.

"Kini, setelah beberapa dekade perpecahan dan konflik, kami menandai terbitnya fajar di kawasan Timur Tengah yang baru," kata Trump dalam pidato saat upacara penandatanganan dimulai seraya menyebut bahwa hal itu sebagai hari bersejarah untuk perdamaian. Perjanjian ini akan berfungsi sebagai dasar untuk perdamaian yang komprehensif di seluruh wilayah.

Trump pun tetap menyuarakan keyakinan bahwa Palestina pada akhirnya akan meneken perjanjian perdamaian dengan Israel yang ditengahi AS dan ia berharap kesepakatan damai itu akan meningkatkan peluang dalam pemilihan presiden pada November.

Momentum penandatangan kesepakatan damai yang digelar di Gedung Putih ini pun menandai pertama kalinya negara-negara Arab menjalin hubungan dengan Israel, setelah Mesir pada 1979 dan Yordania pada 1994 melakukan normalisasi hubungan dengan Israel.

Trump mengatakan Israel akan membuat kesepakatan serupa dengan hingga sembilan negara lain, termasuk negara kekuatan regional, Arab Saudi. "Pada akhirnya itu bisa mengakhiri konflik Arab-Israel untuk selamanya," tegas Trump.

Pemimpin Palestina, Mahmoud Abbas, pada Selasa mengatakan hanya penarikan Israel dari wilayah pendudukan yang dapat membawa perdamaian ke Timur Tengah. "Perdamaian, keamanan dan stabilitas tidak akan tercapai di kawasan itu sampai pendudukan Israel berakhir," kata Abbas.

n SB/AFP/I-1

Baca Juga: