JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpotensi melanjutkan penguatannya, hari ini (13/9), meskipun bersifat terbatas. Optimisme pemerintah terkait prospek perekonomian tahun ini menjadi katalis positif bagi IHSG meskipun pasar juga dibayangi penurunan kinerja ekspor pada Agustus 2022.
Analis Phintraco Sekuritas Valdy Kurniawan menilai, secara teknikal, IHSG dalam perdagangan awal pekan ini masih bergerak di atas MA20 seiring Stochastic RSI yang kembali membentuk golden cross. Karenanya, dia memproyeksikan IHSG dalam perdagangan, Selasa (13/9), berpotensi menguji resistance di 7.280-7.300.
Seperti diketahui, IHSG Bursa Efek Indonesia (BEI) pada awal pekan ditutup menguat, dipimpin saham-saham sektor energi dan sektor properti. IHSG ditutup menguat 11,81 poin atau 0,16 persen ke posisi 7.254,46. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau Indeks LQ45 naik 0,79 poin atau 0,08 persen ke posisi 1.032,79.
"Setelah ditutup melemah pada sesi awal perdagangan, IHSG mampu berbalik arah ke teritori positif dan bergabung dengan seluruh bursa global yang mengalami penguatan," tulis Tim Riset Pilarmas Investindo Sekuritas dalam ulasannya di Jakarta.
Harga minyak yang cenderung mengalami penurunan hingga 86 dolar AS per barelnya, membuat dolar bergerak melemah. Harga minyak mentah dunia terus tertekan di tengah agresifnya sejumlah bank sentral di negara maju untuk menaikkan suku bunga acuan.
Sikap pelaku pasar global yang menantikan rilis inflasi AS pekan ini juga mengindikasikan ada optimisme terhadap tingkat inflasi di Negeri Paman Sam yang diekspektasikan mengalami penurunan.