JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpotensi melanjutkan tren positif, tengah pekan ini. Pergerakan IHSG diperkirakan masih dipengaruhi pergerakan bursa global.

Sedangkan menurut Analis MNC Sekuritas Herditya Wicaksana melihat investor masih mencermati rilis data ekonomi Amerika Serikat (AS). Selain itu, pasar juga menanti pidato dari anggota bank sentral AS atau The Fed yang akan mencerminkan arah kebijakan ke depannya.

Karenanya, Herditya memproyeksikan IHSG dalam perdagangan, Rabu (28/2), bergerak menguat dengan support 7267 dan resist 7308.

Sebelumnya, IHSG Bursa Efek Indonesia (BEI), Selasa (27/2) sore, ditutup menguat dipimpin oleh saham- saham sektor teknologi. IHSG ditutup menguat 1,50 poin atau 0,02 persen ke posisi 7.285,32. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 naik 1,09 poin atau 0,11 persen ke posisi 992,68.

"Saat ini investor dalam mode wait and see menanti rilis data inflasi Indonesia pada Jumat (1/3) pekan ini," sebut Tim Riset Lotus Andalan Sekuritas dalam kajiannya di Jakarta.

Dari dalam negeri, Badan Pusat Statistik (BPS) pada Jumat (1/3) akan melaporkan data inflasi Indonesia periode Februari 2024, yang berpotensi naik di tengah lonjakan bahan pokok dan pangan.

Bank Indonesia (BI) pada Kamis pekan lalu mencatat defisit transaksi berjalan 1,3 miliar dollar Amerika Serikat (AS) pada kuartal IV-2023, secara keseluruhan, 2023 defisit mencapai 1,6 miliar dollar AS atau 0,1 persen dari PDB.

Baca Juga: