JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpotensi melanjutkan koreksinya hari ini (14/7). Pelaku pasar tengah mencermati sejumlah data ekonomi, terutama inflasi Amerika Serikat (AS), yang bakal mempengaruhi kebijakan bank sentral AS atau The Fed bulan ini.

Analis Artha Sekuritas Indonesia, Dennies Christoper Jordan, memperoyeksikan IHSG dalam perdagangan, Kamis (13/7), kembali terkoreksi dengan level support di 6.608-6.576, sementara level resistance-nya di 6.699 hingga 6.758. Menurutnya, secara teknikal, candlestick membentuk longblack body dengan stochastic membentuk deadcross mengindikasikan potensi pelemahan dengan rentang mencapai support lower bolinger band.

Sebelumnya, IHSG Bursa Efek Indonesia (BEI), Rabu (13/7) sore, ditutup terkoreksi jelang publikasi data inflasi Amerika Serikat (AS) malam ini. IHSG ditutup melemah 77,3 poin atau 1,15 persen ke posisi 6.640,99. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau Indeks LQ45 turun 13,06 poin atau 1,38 persen ke posisi 936,44.

"Pelaku pasar menanti rilis data inflasi Amerika Serikat bulan Juni yang akan dipublikasikan dalam waktu dekat, menjadi pendorong pelemahan IHSG hari ini," kata Financial Expert Ajaib Sekuritas M Julian Fadli dalam ulasannya di Jakarta.

Dibuka melemah, IHSG mayoritas menghabiskan waktu di zona merah sepanjang sesi pertama perdagangan saham. Pada sesi kedua, IHSG masih tak mampu beranjak dari teritori negatif hingga penutupan bursa saham.

Baca Juga: