JAKARTA - Anak-anak korban kebakaran Muara Angke menerima "trauma healing." Kegiatan ini dilakukan Tim Reaksi Cepat Badan Penanggulangan Bencana Daerah DKI Jakarta di posko pengungsian Pengelolaan Hasil Perikanan Tradisional (PHPT) Muara Angke, Pluit, Penjaringan, Jakarta Utara, Minggu (23/4).Kebakaran itu sendiri terjadi Sabtu (22/4) dini hari.

Kepala Pelaksana BPBD DKI Jakarta, Isnawa Adji, mengatakan, layanan psikososial di antaranya bernyanyi, mendongeng, mewarnai, dan gambar. Tim juga membagikan makanan dan minuman ringan. Menurut Isnawa, layanan psikososial ini untuk memulihkan kejiwaan anak-anak akibat musibah kebakaran agar mereka kembali bersemangat dan tetap ceria.

"Perlu sentuhan psikologis kepada anak-anak korban kebakarankarena ada yang merasa kehilangan, ketakutan, dan kecemasan. Mereka perlu terapi menghadapi semua itu," ungkapnya. Isnawa juga sudah menyalurkan donasi Abang Monas masing-masing berupa 30 mainan, boneka, serta pensil warna kepada anak anak penyintas kebakaran.

Pemerintah Provinsi DKI Jakarta telah bergerak menangani ratusan jiwa penyintas kebakaran di Jalan Dermaga Kaliadem RT 11/RW 22, Pluit, Penjaringan. Ada 120 jiwa penyintas kebakaran ditampung di tenda pengungsian.Plt Lurah Pluit, Jason Simanjuntak sepeti dikutip jakartagoid, BPBD dan Dinas Sosial mendirikan tenda pengungsian untuk menampung korban.

"Dua tenda besar didirikan di kantor Pengelolaan Hasil Perikanan Tradisional Muara Angke untuk menampung penyintas kebakaran," ujar Jason Simanjuntak.Ia memaparkan, berdasarkan data pengurus RT dan RW setempat, tercatat sebanyak 270 bangunan terbakar. Sebagian besar pemiliknya sedang mudik.

Baca Juga: